JAKARTA. Rumah Zakat Cabang Kebayoran Baru menerima sebuah surat dari donator Superqurban, Rabu (1/12). Surat tersebut dikirim oleh Noni M. Gustami, donatur Rumah Zakat yang berqurban pada hari tasyrik. Ia mengungkapkan kebahagiaannya karena masih mendapatkan kesempatan berqurban pada hari tasyrik.
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Yth. Ibu Yana dan Rumah Zakat
Terima kasih atas layanan Rumah Zakat yang masih menerima qurban kambing kami padahal di tempat lain sudah menutup pendaftarannya. Saya dan suami merasa sangat terbantu akan hal ini, karena sudah putus asa mau berqurban ke mana. Tempat penerimaan qurban konvensional di mushalla terdekat ternyata hanya menerima saja. Lagipula berqurban di tempat konvensional sering tidak tepat sasaran, banyak mustahiq yang menerima qurban berganda-ganda, ada yang tidak dapat sama sekali. Ada juga penjual hewan qurban yang menjual hewannya dengan harga fantastis, dan tidak masuk akal bila dibandingkan dengan kualitas si hewan.
Sebagai orang muslim, kami berniat berqurban dengan pantas, terutama dari segi kualitasnya. Bukankah Islam mengajarkan demikian untuk memberikan sedekah yang terbaik. Tapi ada rasa yang tidak nyaman melihat kondisi hewan yang serba ‘minim’ dan tidak sesuai standar kami. Akhirnya saya ditugaskan untuk mencari informasi qurban secara online, sesuai keputusan bersama. Beberapa amil zakat online saya telusuri tetapi sayangnya karena koneksi internet yang sempat bermasalah, saya terlambat untuk mendaftar. Putus asa kembali menerpa. Saya hanya berdoa, “Ya Allah, jika kami Engkau izinkan untuk berqurban tahun ini, tolong berikan kemudahan dalam mencari amil zakat online.”
Alhamdulillah, setelah beberapa kali menelepon Rumah Zakat yang ketika itu (16/11) sangat-sangat sibuk, akhirnya saya bisa berdiskusi dengan Fatimah, Call Centre Rumah Zakat. Dari situlah saya mulai mendapat titik cerah. Alhamdulillah, Ya Allah, Engkau benar-benar memberikan petunjuk! Dari Fatimah, saya dapat informasi bahwa saya masih bisa berqurban tahun ini karena Rumah Zakat masih menerima qurban sampai dua hari setelah Idul Adha sesuai ajaran Islam. Di samping itu, daging qurban Rumah Zakat masih bisa dinikmati hingga 3 tahun ke depan karena proses ‘kornetisasi’, sedangkan Badan Amil lain tidak.
Saya tanyakan lagi prosedurnya, ternyata sangat gampang. Saya tinggal menuju ATM bank tertentu, lalu transfer ke rekening Yayasan Rumah Zakat. Langkah berikutnya adalah konfirmasi lagi ke Call-Centre, begitu menurut Fatimah. Dengan berbekal nomor rekening yang diberikan Fatimah, saya lalu bergegas ke ATM terdekat untuk transfer uang untuk qurban satu ekor kambing sesuai kemampuan. Sepulang dari situ, saya langsung menghubungi Fatimah kembali untuk konfirmasi. Saya menemukan kebahagiaan yang amat sangat ketika mendengar Fatimah menyampaikan kembali konfirmasi qurban saya. “Alhamdulillah, Ya Allah, Engkau masih mengizinkan kami untuk berqurban tahun ini. Semoga qurban kami dapat meringankan beban mereka yang memerlukan dan tengah tertimpa bencana di banyak tempat. Amiiin, ya Rabbal ‘Alamiin,” ujar saya dalam hati.
Keesokan harinya, saya melakukan konfirmasi online dari website Rumah Zakat. Tidak berapa lama, konfirmasi online saya sudah diterima dengan adanya balasan dari Rumah Zakat. Seminggu setelahnya (hari ini) saya mendapati bahwa nama saya tercantum dalam daftar pequrban mereka. Lagi-lagi saya bersyukur, bahwa Rumah Zakat sangat amanah. Kehadirannya benar-benar menjadi solusi untuk muzakki yang memiliki masalah seperti saya.
Terima kasih Rumah Zakat, kehadiranmu sangat berjasa bagi kami.
Wassalam,
Noni M. Gustami
Newsroom/Nur Lutfiyana
Jakarta