SUBANG. (27/03). Adalah Nanang peternak binaan RZ bersama Masyarakat Ternak Nusantara yang dimentori oleh Asep Dedi di wilayah Kampung Cikubang Desa Pusakmulya, Purwakarta yang sudah lima bulan ini bergabung. Selama itu pula, Nanang sukses menintegrasikan tanaman cengkeh dengan kotoran domba hingga bisa membantu keuangan keluarganya.
“Pak Nanang mulai berternak serta Jadi member pada bulan november 2014 lalu atau lima bulan, bersama program ini melalui pembinaan beliau akhirnya bisa memanfaatkan pemanfaatan limbah kotoran dan bisa menjadi sumber keberkahan buat nya dan keluarganya,” tutur Asep Dedi.
Dengan usahanya tersebut, saat ini Nanang menjual hasil semaian cengkehnya yang ukurannya 20-50 cm yang harganya mencapai Rp 15.000. Tidak hanya itu, ia juga semangat menambah areal lahannya untuk bercocok tanam serta menambah jenis tanaman lainnya karena manfaat dari limbah kotoran domba tersebut.
“Dari tanaman bisa jadi sumber kaberkahan buat keluarganya juga, menutupi kebutuhan keluarga, bahkan bisa jadi sumber rizki,” ungkap Nanang Sumringah.
Newsroom/Hartini
Subang
SUBANG. (27/3), Nanang is a member of RZ Farmer Community from Cikubang Residence, Pusakmulya Village, Purwakarta. He has joined in RZ Farmer Community for 5 months. During this time, to improve his livestock and plantation, he is supervised and mentored by Asep Dedi, a senior farmer in Cikubang Residence.
To develop his business, Nanang utilizes farming integrated method between livestock and plant. Farming integrated method is utilizing dung for fertilizer of plant and use plant’s leafs for feeding livestock. Through this pattern, Nanang could reduce the maintenance cost of his livestock and plant and also increase his monthly income.
“He used to throw away sheep dung and clover leaf. However, after the training now he understand how to utilize those things in integrated manner,” Asep Dedi said. ***