MUSLIM WAJIB TAHU, INI 4 HAL YANG MENGHAMBAT DATANGNYA REZEKI

oleh | Jan 9, 2023 | Inspirasi

Dalam menjalani kehidupan, salah satu
aktivitas yang dilakukan oleh manusia adalah bekerja. Pada dasarnya, bekerja
adalah sebuah ikhtiar yang dilakukan untuk menjemput rezeki. Seperti kita ketahui,
rezeki adalah salah satu hal yang sudah Allah jamin bagi setiap makhulk-Nya.

Ternyata, ada beberapa hal yang bisa
menghambat datangnya rezeki. Hal ini perlu diketahui oleh setiap muslim agar
dirinya tidak terjerumus ke dalam perbuatan yang bisa menghambat datangnya rezeki.

1.      
Tidur di
waktu pagi setelah shubuh

Waktu pagi merupakan waktu yang penuh
berkah. Oleh karenanya, setiap muslim sebaiknya tidak kembali tidur setelah
melaksanakan shalat shubuh. Sebab, apabila tidur malah akan menjadi penghambat
rezeki.

Dari sahabat Shakhr Al-Ghamidiy radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,

اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى
بُكُورِهَا

“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu
paginya.”

Dalam hadist tersebut, sudah jelas bahwa Allah
akan memberikan berkah kepada setiap makhluknya di waktu pagi. Namun, tidak
jarang kita tidak memanfaatkan waktu shubuh dengan baik. Justru, kita sering
malas untuk bangun shubuh.

Perlu diketahui, waktu setelah shubuh
adalah waktu yang penuh dengan berkah. Allah pun seakan memberikan peringatan
kepada kita untuk tidak meninggalkan shalat shubuh. Karena jika kita
meninggalkannya, makan akan lepas jaminan dari Allah SWT.

Dari Jundab bin ‘Abdillah radhiyallahu
‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فَهُوَ فِى
ذِمَّةِ اللَّهِ فَلاَ يَطْلُبَنَّكُمُ اللَّهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَىْءٍ
فَيُدْرِكَهُ فَيَكُبَّهُ فِى نَارِ جَهَنَّمَ

“Barangsiapa yang shalat subuh, maka ia
berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu, janganlah menyakiti orang yang
shalat Shubuh tanpa jalan yang benar. 
Jika tidak, Allah akan menyiksanya dengan menelungkupkannya di atas
wajahnya dalam neraka jahannam.” (HR. Muslim, no. 657)

Bahkan yang sering tidak shalat Shubuh
termasuk orang munafik.

لَيْسَ صَلاَةٌ أثْقَلَ عَلَى
المُنَافِقِينَ مِنْ صَلاَةِ الفَجْرِ وَالعِشَاءِ ، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا
لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْواً

“Tidak ada shalat yang lebih berat bagi
orang munafik selain dari shalat Shubuh dan shalat ‘Isya’. Seandainya mereka
tahu keutamaan yang ada pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan
mendatanginya walau sambil merangkak.” (HR. Bukhari, no. 657)

2.      
Sedikit
shalat

Shalat adalah salah satu perintah
yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim. Sedikit shalat bisa jadi kurangnya kurang
ketakwaan kita kepada Allah SWT, padahal takwa itulah pembuka pintu rezeki.

 

Allah berfirman:

 

“Barang siapa yang
bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan Dia
memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Barang siapa yang
bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya.
Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya
Allah telah mengadakan ketentuan bagi segala sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3)

 

3.      
Bermalas-malasan

 

Salah satu sifat yang
sering dialami oleh manusia adalah sifat malas. Rasa malas ini bisa datang
kapan saja, dimana saja dan kepada siapa saja. Selain itu, ternyata
bermalas-malasan bisa menjadi sebab terhambatnya rezeki.

 

Pada dasarnya, menjalani
kehidupan di dunia ini harus seimbang baik perkara akhirat seperti ibadah dan
perkara dunia yakni mencari nafkah dan bekerja. Oleh karena itu, kita tidak
boleh malas-malasan dan hanya mementingkan satu aspek saja.

 

Rasa malas memang akan
selalu ada namun jika kita mampu menangkalnya, maka kita akan terbebas dari
rasa malas itu. Jika kita merasa malas untuk bekerja dan menjemput rezeki dari
Allah, lantas apakah Allah akan berkenan memberi kita rezeki?

 

Dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

مَا مِنْ يَوْمٍ
يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا
اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا ، وَيَقُولُ الآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا
تَلَفً

 

“Tidaklah para hamba
berpagi hari di dalamnya melainkan ada dua malaikat yang turun, salah satunya
berkata, “Ya Allah, berilah ganti kepada orang yang senang berinfak.” Yang lain
mengatakan, “Ya Allah, berilah kebangkrutan kepada orang yang pelit.” (HR.
Bukhari, no. 1442 dan Muslim, no. 1010).

 

4.      
Berkhianat

Khianat merupakan salah
satu perbuatan tercela dalam Islam. Khianat atau tidak amanah juga menjadi
sebab orang sulit untuk kembali percaya.

 

Ketahuilah bahwa orang
yang berkhianat terhadap amanat pun menyandang salah satu sifat munafik. Dari
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

آيَةُ
الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ ، وَإِذَا
اؤْتُمِنَ خَانَ

 

“Tiga tanda munafik adalah
jika berkata, ia dusta; jika berjanji, ia mengingkari; dan ketika diberi
amanat, maka ia ingkar.” (HR. Bukhari, no. 33 dan Muslim, no. 59).

 

Termasuk di sini pula
adalah tidak amanah dalam melunasi utang. Ingatlah bahwa utang akan menyusahkan
seseorang di akhirat kelak. Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

مَنْ مَاتَ
وَعَلَيْهِ دِينَارٌ أَوْ دِرْهَمٌ قُضِىَ مِنْ حَسَنَاتِهِ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ
وَلاَ دِرْهَمٌ

 

“Barangsiapa yang mati
dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang
tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana
(di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR. Ibnu Majah, no. 2414.
Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.)

 

Sumber: rumaysho.com

 

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0