CILEGON. Dalam satu ruangan kelas, semua siswa sama-sama belajar dari guru yang sama, sama-sama belajar berdasarkan mata pelajaran yang sama dan menggunakan metode pengajaran yang sama akan tetapi kenapa hasil nilainya berbeda-beda?
Yang dapat nilainya excellent siswanya itu-itu saja sebaliknya ada yang bertahan dengan nilai yang dibawah rata-rata. Kenapa bisa begitu? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, saya akan sugukan beberapa contoh fakta tentang siswa yang mendapatkan peringkat ke 1 dengan latar belakang yang berbeda.
Edi haryadi dan Suanah adalah siswa SMK BIT Al-insan anak asuh Korwil Cibeber Cilegon mendapatkan rangking ke-1 berturut –turut disekolahnya, selain belajar dengan tekun juga adanya tekad agar kelak bisa membahagiakan kedua orangtuanya yang hidup sederhana dan serba kekurangan. Mereka ingin membuktikan bahwa orang yang tidak berpunyapun bisa jadi orang yang berprestasi.
Sedangkan Nur Annisa dan Sriyanti, anak asuh Korwil Gerogol, saat di kelas 7 mereka tidak masuk peringkat 5 besar, luar biasanya pada saat kenaikan kelas 8 mereka tiba-tiba mendapatkan peringkat pertama untuk yang pertama kalinya. Mereka mendapat semangat baru setelah dijanjikan akan diberikan hadiah rihlah/tamasya jika mendapat peringkat 3 besar oleh pihak Rumah Zakat. Dua contoh tersebut sudah cukup untuk menjawab pertanyaan diatas yaitu selain belajar juga butuh motivasi, baik motivasi yang sifatnya internal maupun eksternal.*** Newsroom/Zaenudin Cilegon