[:ID]MODAL USAHA UNTUK PARA BURUH PEMBUAT EMPING MELINJO[:en]BUSINESS CAPITAL FOR EMPING MELINJO WORKERS [:]

oleh | Agu 11, 2017 | News

[:ID]BATANG. Selasa (08/08), Rumah Zakat beri modal usaha untuk para buruh pembuat emping melinjo di Kecamatan Limpung dan kecamatan sekitarnya seperti Kecamatan Reban, Banyuputih, Tersono dan Bawang. Emping melinjo merupakan makanan khas dari kecamatan Limpung Kabupaten Batang. Sebagian besar pembuat emping adalah ibu rumah tangga dari Hampir setiap rumah di kecamatan tersebut mempunyai batu khusus yang digunakan untuk mengemping.

Sebagian besar pasar emping dikuasai oleh para tengkulak dan bos besar emping. Para ibu rumah tangga ini hanya mengambil melinjo dari para tengkulak dan menyetorkan emping yang sudah jadi kepada mereka. dan mereka hanya mendapatkan upah saja.

Seperti juga ibu romlah yang sudah bertahun tahun menjadi buruh emping. “Alhamdullillah dengan adanya bantuan modal usaha dari Rumah Zakat sekarang bisa dengan modal sendiri, sehingga keuntungan bisa lebih besar daripada hanya sekedar buruh sama tengkulak,” ungkapnya.

Diharapkam kedepannya akan ada lebih banyak buruh emping yang bisa mandiri secara modal dan tidak bergantung lagi dengan para tengkulak.

Newsroom/kuna
Batang[:en]BATANG. Tuesday (08/08), Rumah Zakat gave business capital to the workers of emping melinjo maker in Limpung Subdistrict and the surrounding sub-districts such as Reban, Banyuputih, Tersono and Bawang Subdistricts. Emping melinjo is a typical food from Limpung Sub-district of Batang Regency. Most of the emping makers are housewives from Almost every house in the sub-district. they have the special stone used for battling.

Most of the emping market is dominated by middlemen and big boss of emping. These housewives only took the melinjo from the middlemen and deposited the ready made chips to them. And they only get wages only.

one of them is Romlah, the woman who has for many years become emping worker. “Alhamdullillah with the help of business capital from Rumah Zakat can now with their own capital, so the benefits can be greater than just the same workers middlemen,” he said.

It is hoped that in the future there will be more emperor workers who can be self-sufficient in capital and no longer depend on the middlemen.

Newsroom / kuna
Batang[:]