[:ID]Sebuah studi baru menegaskan untuk semakin menjauhi minuman manis dalam menu harian. Sering minum minuman manis dapat meningkatkan risiko kematian dini akibat penyakit kardiovaskular.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Circulation menemukan, orang yang mengonsumsi dua atau lebih sugar-sweetened beverages atau SSB per hari (setara dengan gelas standar, botol atau kaleng) memiliki risiko 31 persen lebih tinggi kematian dini akibat penyakit jantung. Setiap porsi tambahan SSB juga dikaitkan dengan sepuluh persen risiko penyakit yang lebih besar.
Semakin sering mengonsumsi minuman manis meningkatkan kematian akibat kanker sebesar 18 persen.
“Hasil kami memberikan dukungan lebih lanjut untuk membatasi asupan SSB dan untuk menggantinya dengan minuman lain, lebih disukai air, untuk meningkatkan kesehatan dan umur panjang secara keseluruhan,” kata ilmuwan peneliti di Harvard T.H. Chan School of Public Health Departemen Nutrisi Vasanti Malik, dikutip dari Independent, Selasa (19/3).
Studi sebelumnya telah menemukan hubungan antara asupan SSB dan kenaikan berat badan, risiko lebih tinggi dari diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan strok. Meskipun beberapa orang telah melihat hubungan antara asupan SSB dan kematian setelah penelitian tersebut.
Untuk menguji pengaruh minuman manis terhadap peningkatan risiko kematian dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data dari 37.716 pria Amerika dalam Studi Tindak Lanjut Profesional Kesehatan yang dimulai pada 1986, dan 80.647 wanita Amerika dalam Nurses Health Study, yang dimulai pada tahun 1976. Kedua studi tersebut berakhir pada 2014.
Peserta mengisi survei tentang diet mereka setiap empat tahun, dan menjawab pertanyaan tentang gaya hidup dan kesehatan secara keseluruhan setiap dua tahun. Dari hasil tersebut, peneliti menemukan, dibandingkan dengan meminum SSB kurang dari sekali per bulan, minum satu hingga empat minuman manis per bulan dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian satu persen.
Sementara itu, minum dua hingga enam per minggu ditemukan terkait dengan peningkatan 6 persen. Sedangkan satu hingga dua per hari mengalami peningkatan 14 persen, dan dua atau lebih per hari dengan peningkatan hingga 21 persen.
Layanan Kesehatan Nasional Inggris merekomendasikan orang dewasa untuk mengonsumsi tidak lebih dari 30 gram gula yang ditambahkan ke makanan atau minuman per hari. Jumlah ini berkurang menjadi 24 gram untuk anak-anak berusia tujuh hingga 10 tahun, dan menjadi 19 gram untuk mereka yang berusia empat hingga enam tahun.
Produk masuk kategori tinggi gula kalau mengandung lebih dari total 22,5 kg gula per 100 gram. Sedangkan kategori rendah ketika mengandung total gula 5 gram untuk ukuran yang sama.
Para peneliti menemukan, mengganti minuman yang diberi pemanis gula dengan minuman yang diberi pemanis buatan (ASBs) dikaitkan dengan risiko kematian dini yang cukup rendah. Namun, mereka juga menemukan hubungan antara tingkat asupan tinggi, setidaknya empat porsi per hari, ASB sedikit meningkatkan risiko mortalitas keseluruhan dan terkait kardiovaskular di kalangan wanita. Akibatnya, mereka memperingatkan terhadap konsumsi ASB yang berlebihan.
“Temuan ini konsisten dengan efek buruk yang diketahui dari asupan gula tinggi pada faktor risiko metabolik dan bukti kuat bahwa minum minuman manis meningkatkan risiko diabetes tipe 2, sendiri merupakan faktor risiko utama kematian dini” ujar profesor epidemiologi dan nutrisi Walter Willett.
Willett menjelaskan, hasil dari penelitian tersebut juga memberikan dukungan lebih lanjut untuk kebijakan membatasi pemasaran minuman manis kepada anak-anak dan remaja. Bahkan, dia mendorong untuk menerapkan pajak soda karena harga minuman manis saat ini tidak termasuk biaya tinggi untuk mengobati konsekuensi yang ditimbulkannya.
sumber: republika.co.id[:en]A new study to stay away from sweet drinks in the daily menu. Often it can increase the risk of early death due to cardiovascular disease.
The study, published in the journal Circulation, found that people who consumed more sugar-sweetened beverages or SSB per day (equivalent to a standard glass) had a higher risk of early death from heart disease. Each additional portion of SSB is also associated with a ten percent greater risk of disease.
The more frequent consumption of drinks increases cancer deaths by 18 percent.
“Our results provide further support to SSB intake limits and to replace it with other drinks, preferably water, to improve overall health and longevity,” said the research scientist at Harvard T.H. Chan School of Public Health, Vasanti Malik’s Nutrition Department, was quoted from the Independent on Tuesday (3/19).
Previous studies have found an association between SSB intake and weight gain, a higher risk of type 2 diabetes, heart disease, and stroke, Although some people have looked at the relationship between SSB intake and death after the study.
Researchers used data from 37,716 American researchers in the Health Professional Follow-Up Study which began in 1986, and used 80,647 American Women in the Nurses Health Study, which began in 1976. Both studies ended in 2014.
Participants filled out surveys about their diet every four years, and answered questions about lifestyle and overall health every two years. From these results, the researchers found, SSB compared to taking less than once per month, drinking one to four drinks per month was associated with an increase in the risk of death by one percent.
Meanwhile, drinking two to six per week was found to be associated with a 6 percent increase. While one to two per day has increased by 14 percent, and two or more per day with an increase of up to 21 percent.
The UK National Health Service recommends that adults consume no more than 30 grams of sugar added to food or drinks per day. This number is reduced to 24 grams for children aged seven to 10 years, and becomes 19 grams for those aged four to six years.
The product is in the high sugar category if it contains more than a total of 22.5 kg of sugar per 100 grams. While the low category contains total sugar is 5 grams for the same size.
The researchers found that replacing sugar-sweetened drinks with artificial sweeteners (ASBs) was associated with a fairly low risk of early death. However, they also found an association between high intake levels, at least four servings per day, slightly increasing ASB risk for overall and cardiovascular mortality among women. As a result, they are against excessive consumption of ASB.
“These intakes on metabolic risk factors are very important and this is a major risk factor for early death,” said Walter Willett, epidemiology and nutrition professor.
The policy of limiting the marketing of sweet drinks to children and adolescents. In fact, he is encouraged to use tax because of the price of sweet drinks.[:]