BATAM. Mie ayam merupakan produk lokal yang banyak dikonsumsi sebagian masyarakat di tanah air. Tak terkecuali seorang pengusaha dari Batam yang biasa disapa dengan panggilan Sulis. Dia mulai menekuni usaha mie ayam dan bakso ini sejak 5 tahun yang lalu. Ia tinggal bersama istri dan ketiga putrinya di daerah Tanjung Uma, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam, Kepulauan Riau.
Untuk harga satu porsi mie ayamnya cukup terjangkau hanya Rp 7000 per porsi, kalau ditambah es teh manis Rp 3000, sehingga di total harganya Rp 10.000 mie ayam dan es teh manis. Mie buatannya bernama Mie Ayam Pelangi. Disebut pelangi karen a ada tiga warna dala mie ini yaitu: mie kuning dari kuning telur, mie merah dari bayam merah, dan mie hijau dari bayam hijau.
Dalam menjalani usaha, pasti ada kendala, tantangan serta cobaan yang dialami Sulis. Tantangan dan cobaan itu datang dari para pesaing dan dari segi permodalan serta sarana usaha. Sebagai contoh untuk sewa tempat di Batam cukup mahal, sedangkan Sulis dalam menggulirkan usahanya mendapatkan tempat yang harganya cukup murah yaitu sebesar Rp 300 ribu per bulan sudah termasuk listrik dan air.
Kini ia sudah menjadi anggota Kelompok Usaha Kecil Mandiri (KUKMI) Rumah Zakat per Juni 2012. Dengan adanya binaan serta arahan dari Rumah Zakat, Sulis telah mampu untuk mencatat hasil usahanya dalam laporan keuangan dan dapat mengatur usahanya menjadi lebih baik. Sulis berharap setelah bergabung dalam KUKMI Rumah Zakat, usahanya dapat lebih berkembang dan maju.***
Newsroom/Haris Kurniawan
Batam