MERANGKAI CLAY MENJADI SEBUAH BISNIS

oleh | Feb 12, 2011 | News

PALEMBANG. Clay adalah kerajinan tangan murni, yang mana kreativitas dan ketelatenan merupakan syarat penting untuk menekuninya. Untuk belajar kerajinan ini tidak musti bagi mereka yang sudah dewasa, dan pelajar pun berhak atasnya. Titi Rosalina sang owner Sanggar Kerasi Matahari, adalah perajin pertama yang membawa clay ke ranah kerajinan Kota Palembang.

Clay sebenarnya kerajinan yang berasal dari negara luar, seperti dari negara Jepang, Thailand, Korea. Bentuk kerajinan ini sangat unik dan lucu, serta berfungsi sebagai home decoration kamar tidur atau ruang tamu. Melihat hasil produknya yang bagus, banyak para konsumennya ingin belajar secara langsung di Sanggar Kreasi Matahari.

Melihat animo para pelanggannya ini, akhirnya Titi memutuskan untuk mendirikan lembaga kursus dan juga siap menerima hasil kerajinan para pengrajin yang belum tahu pangsa pasarnya selain itu Ibu titi juga memiliki 10 orang pengrajin tetap. Kursus Clay dengan lima tenaga ahli yang dimiliki Sanggar Kreasi Matahari, mereka akan menjadi partner peserta didik dalam merangkai dan membuat clay komersil dan hoby. Menurut Titi, kursus clay paling lama dapat ditempuh dalam waktu 20 jam. Oleh karenanya kursus clay ini, disebut pula paket per 10 jam. Dalam kali pertama, peserta kursus dikenakan biaya sebesar Rp. 50.000.

Masih menurut Titi, 20 jam ini, tidak harus diselesaikan dalam waktu satu hari. Peserta kursus oleh Sanggar Kreasi Matahari diberikan keleluasaan untuk mengatur jadwal sendiri. Biasanya, 20 jam oleh peserta didik dapat dihabiskan paling lama 10 hari. Hal ini mengingat kesibukan yang dimiliki oleh para peserta kursus, yang datang dari berbagai kalangan, mulai dari karyawan kantor, pelajar, ibu rumah tangga.

Dijelaskan oleh Titi, bahwa biaya sebesar Rp. 50.000 digunakan untuk biaya teknik pelatihan dan termasuk bahan bakunya di kali pertama pelatihan. Untuk pelatihan selanjutnya, para peserta didik diharuskan membeli bahan baku seharga Rp. 100.000. dan hasil kreasi tersebut boleh dibawa pulang oleh para peserta.***

Newsroom/ Yusmiawati

Palembang

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0