[:ID]MENUJU DESA WISATA, RUMAH ZAKAT DUKUNG WARGA RELOKASI MERINTIS PROGRAM URBAN FARMING[:en]TOWARD TOURISM VILLAGE, RUMAH ZAKAT SUPPORTS RESIDENT'S URBAN FARMING[:]

oleh | Agu 1, 2017 | News

[:ID]SURAKARTA– Semakin terbatasnya lahan akibat pembangunan, membuat kegiatan berkebun jarang ditemukan di perkotaan. Urban farming atau berkebun di kota ini bisa dibilang muncul sebagai jawaban atas kegelisahan masyarakat dalam menyikapi keterbatasan lahan. Langkah ini pula yang diambil Rumah Zakat Cabang Solo sebagai bentuk kepeduliannya terhadap pemberdayaan lingkungan.

Minggu (29/07), melalui program Kemandirian Lingkungan Rumah Zakat bersama warga Ngemplak Sutan, bergotong royong mengembangkan kegiatan Urban Farming. Warga Ngemplak Sutan yang berjumlah 112 kepala keluarga ini berlatar belakang sebagai warga relokasi dari banjir bandang Pucang Sawit yang terjadi pada tahun 2010.

Dengan memanfaatkan lahan yang sempit, warga Ngemplak Sutan, RT 03 RW 37, Mojosongo ini telah berhasil mengembangkan sebuah taman aquaponik dan budidaya ikan lele sejak dua bulan terakhir. Melalui binaan Rumah Zakat, Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM 3) dan Ketua RT 03 RW 37 ini juga semakin optimis untuk mulai merintis ke arah Desa Wisata.

“Harapan kedepannya, dari program Urban Farming ini selain untuk ketahanan pangan, kita juga ingin mengarah ke pengembangan ekonomi. Menggagas ide dari Dinas Pariwisata juga yang menginginkan kita untuk maju sebagai Desa Wisata di tingkat Jawa Tengah,” ujar Antonio Suparto (58), selaku Ketua RT 03 RW 37.

Pengembangan ke arah ekonomi ini juga dibenarkan oleh Siwanto (38) selaku Ketua KSM 3. Beliau menginginkan urban farming ini tidak hanya sebagai hiasan semata, namun juga memiliki nilai jual tersendiri untuk kepentingan bersama. “Oleh karena itu, saat ini kita tidak lagi menggunakan metode polybag karena saya rasa penjualannya lebih sulit ketimbang metode aquaponik. Penjualannya pun sementara baru tahap ke pasar terdekat, namun kedepannya kita akan pasarkan di Supermarket,” ujarnya disela-sela kegiatan urban farming.

Ditambahkan pula oleh Antonio, bahwa pihaknya sangat berterima kasih kepada Rumah Zakat Solo atas dukungan moril maupun materil pada program urban farming ini. “Ya harapannya kedepan, semoga tidak hanya Rumah Zakat saja yang terlibat, namun kita juga membutuhkan dukungan moril serta materil dari pemerintah juga untuk menyukseskan program ke arah Desa Wisata,” ujarnya.

Newsroom/ Nurul Ulfa
Surakarta[:en]SURAKARTA. The increasingly limited land due to development, making gardening activities rarely found in urban areas. Urban farming or gardening in city can be spelled out as an answer to the community’s anxiety in addressing the limitations of land. This step is also taken by Rumah Zakat Solo Branch as a form of concern for environmental empowerment.

Sunday (07/29), through Environmental program of Rumah Zakat with Ngemplak Sutan residents, work together to develop Urban Farming activities, Ngemplak Sutan Residents who numbered to 112 is residents of relocation of Pucang Sawit flood that occurred in 2010.

By utilizing the narrow land, Ngemplak Sutan residents, RT 03 RW 37, Mojosongo has successfully developed an aquaponic park and catfish farming since last two months. Through the guidance of Rumah Zakat, Head of Non-Governmental Groups (KSM 3) and Chairman of RT 03 RW 37 is also more optimistic to start pioneering towards Tourism Village.

“Hopefully in the future, from the Urban Farming program is in addition to food security, we also want to lead to economic development. Initiating the idea of ​​the Tourism Department also wants us to advance as a Tourism Village in Central Java, “said Antonio Suparto (58), as Chairman of RT 03 RW 37.

Development towards this economy is also justified by Siwanto (38) as Chairman of KSM 3. He wants urban farming is not only as decoration only, but also has its own selling points for the common good. “Therefore, at this time we no longer use polybag method because I think the sale is more difficult than aquaponic methods. For now we sell the harvest to the nearest market, but in the future it will be marketed in Supermarket, “he said on the sidelines of urban farming.

Antonio also addes, that his party is very grateful to Rumah Zakat Solo for moral and material support in this urban farming program. “Hopefully in the future, not only Rumah Zakat is involved, but we also need moral support and material from the government as well to succeed the program towards the Tourism Village,” he said.

Newsroom/ Nurul Ulfa
Surakarta[:]