[:ID]MENUJU DESA TANGGUH BENCANA RUMAH ZAKAT GELAR GLADHI LAPANG KESIAPSIAGAAN BENCANA[:]

oleh | Jan 21, 2019 | News

[:ID]SIRNOBOYO. Sabtu (19/01) Sirnoboyo Sebagai salah satu wilayah yang masuk dalam zona merah potensi bencana tsunami di wilayah Kabupaten Pacitan yang berada dekat dengan bibir pantai yang hanya berjarak sekitar 2 km dari pesisir pantai selatan, maka menjadi hal mutlak bagi warganya untuk membangun kewaspadaan serta kesiapsiagaan dalam mengurangi resiko bencana tsunami. Selain harus adanya infrastruktur yang mendukung, kesadaran masyarakat dalam pengetahuan dan tekhnik cara penyelamatan jika sewaktu-waktu terjadi bencana tsunami juga harus diperhatikan.

Fasilitator Desa Berdaya Rumah Zakat menggelar pelatihan “Gladhi Lapang Kesiapsiagaan Bencana” di lapangan Klepu Desa Sirnoboyo, kegiatan ini juga termasuk program desa berdaya dalam mewujudkan desa tangguh bencana. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak sebagai pemateri diantaranya Pemdes Sirnoboyo, BPBD, Dinas Sosial, Tagana, RSUD dr. Darsono Pacitan. Adapun peserta kegiatan ini mencapai 50 orang.

Waktu yang singkat dimanfaatkan dengan sebaik dan semaksimal mungkin untuk memberikan edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Acara dibuka secara langsung oleh Pj. Kepala Desa Sirnoboyo Bapak Tri Widjanarko.

“Apresiasi yang setinggi tingginya dan terimakasih yang sebesar besarnya atas terselenggaranya kegiatan yang sangat bermanfaat ini, mulai dari peserta, pemateri dan utamanya dari Rumah Zakat yang selalu mensupport kegiatan pemberdayaan masyarakat di desa Sirnoboyo, semoga kegiatan ini bisa berjalan lancar dan ada pelajaran penting yang bisa kita serap” ungkapnya dengan penuh semangat.

Pemateri I dari BPBD yang disampaikan oleh Bapak Pujono, Bidang TRC BPBD Pacitan tentang pentingnya membekali pengetahuan diri untuk penyelamatan pribadi maupun orang lain serta cara evakuasi, manajemen pengelolaan posko pengungsi dilanjutkan dengan simulai Pasang Bongkar Tenda Pengungsi. Antusiasme peserta yang luar biasa mengikuti kegiatan tersebut tak mempedulikan terik mentari yang menyengat kulit.

Pemateri II adalah dr. Netty Numaningtyas, Sp. EM, Kepala Ruang UGD Specialis Emergency yang memberikan materi tentang Teknik Penanganan korban.

“Pertolongan Pertama merupakan hal yang dibutuhkan saat terjadi bencana dan pelaku pertamanya adalah warga bukan SAR bukan pula team medis, namun harus memastikan diri selamat terlebih dahulu sebelum menolong yang lainya”ujar dr. Netty

Adapun pemateri III dari Dinas Sosial/Tagana tentang Dapur Umum. Setelah materi, peserta diajak praktek langsung dengan simulasi mulai penyiapan alat masak, memasak, membungkus, hingga membaginya.

“Pengelolaan yang baik untuk Dapur Umum sangat diperlukan karena menyangkut persoalan hajat hidup orang banyak. Kebersihan, gizi dan tekhnik penyajian perlu untuk disiapkan dengan sebaik mungkin” ujarnya.

Newsroom
Fuad Syaifullah/ Lailatul Istikhomah[:]