[:ID]Mata adalah jendela hati. Ia juga sahabat sekaligus penuntun hati. Mata mentransfer objek dan berita-berita yang dilihatnya ke hati sehingga menggerakkan pikiran lalu berkelana dan berpetualang di ruang hampa imajinasinya.Jika liar tak tertuntun, mata pada akhirnya bisa mengotori, bahkan mengeraskan hati. Namun, jika terjaga, mata bisa membuat hati lapang, hidup-menghidupkan, bersih, dan membeningkan.
Karena melihat secara bebas bisa menjadi faktor timbulnya keinginan dalam hati, maka syariat yang mulia ini telah memerintahkan kepada kita untuk menundukkan pandangan terhadap sesuatu yang dikhawatirkan dan menjerumuskan.
“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya.Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat” (QS an-Nur [24]: 30).
Menundukkan pandangan mata merupakan dasar dan sarana untuk menjaga kemaluan.Oleh karena itu, dalam ayat tersebut Allah SWT terlebih dulu menyebutkan perintah untuk menahan pandangan mata daripada perintah untuk menjaga kemaluan.
Jika seseorang mengumbar liar matanya, dia telah mengumbar syahwat hatinya. Dengan begitu, mata pun bisa berbuat durhaka karena memandang dan itulah zina mata.
Rasulullah bersabda, Mata itu berzina, hati juga berzina.Zina mata adalah dengan melihat (yang diharamkan), zina hati adalah dengan membayangkan (pemicu syahwat yang terlarang).Sementara kemaluan membenarkan atau mendustakan semua itu (HR Ahmad).
Dalam hadis Rasulullah SAW menyebutkan zina mata pertama kali karena inilah dasar dari zina tangan, kaki, hati, dan kemaluan. Kemaluan akan tampil sebagai pembukti dari semua zina itu jika akhirnya benar-benar berzina atau mendustakannya jika tidak berzina.
Oleh karena itu, marilah kita menundukkan pandangan kita. Karena jika mengumbar liar, berarti kita telah membuka berbagai pintu kerusakan yang besar.
Berbahagialah kita yang bisa menahan pandangan kita. Sabda Nabi SAW, Jaminlah aku dengan enam perkara, dan aku akan menjamin kalian dengan surga: jujurlah (jangan berdusta) jika kalian berbicara; tepatilah jika kalian berjanji; tunaikanlah jika kalian dipercaya (jangan berkhianat); peliharalah kemaluan kalian; tahanlah pandangan kalian; dan tahanlah kedua tangan kalian (HR Ahmad no 22757). Wallahu a’lam.
Sumber: Ustadz Muhammad Arifin Ilham[:]