[:ID]KUNINGAN. Sabtu (15/09), Bank Sampah adalah salah satu Program Senyum Lestari Rumah Zakat yang diterapkan di Desa Berdaya Cipondok, Cibingbin, Kuningan.
Menurut Mayasyaroh, Fasilitator Desa Berdaya Rumah Zakat, Keberadaan Bank Sampah ini awalnya dianggap hal yang aneh. Jika dulu kebiasaan masyarakat di desa ini, kalau memiliki sampah cukup ditukar dengan minyak jelantah, atau garam ke tukang rongsok, tapi sekarang bisa ditabung dan bisa menghasilkan uang.
Setelah berjalan dua tahun ini, akhirnya masyarakat menyadari pentingnya keberadaan Bank Sampah,
Ibu Sarni (61 thn) “Dulu sebelum ada Bank Sampah saya sering menukar sampah rongsokan dengan minyak jelantah ke tukang rongsok keliling,, tapi setelah ada bank sampah saya nabung sampah di sini, lumayan setelah nabung lama bisa nambah modal warung saya, terimakasih rumah zakat.”
Bank Sampah Mandiri ini, berada di Kampung Sidaharja tepatnya Dusun I, RT 04/RW 01, Desa Cipondok-Cibingbin. Mekanisme tabungan di Bank Sampah ini, member mengantar langsung sampah layak jual ke Bank Sampah, kemudian di timbang dan di catatkan kedalam buku tabungan, seharga sampah, untuk pengambilan tabungan member dapat mengambilnya setelah tiga bulan atau setelah tabungannya cukup banyak.
Menurut Ibu Kurnia (48 thn) pengelola harian Bank Sampah “Alhamdulillah, sekarang masyarakat banyak yang tergerak untuk menabung di bank sampah, sekolah-sekolah di Cipondok juga nabung sampahnya disini, bahkan ada member dari Desa Sukaharja nabungnya kesini, mungkin karena Bank Sampahnya baru ada Di Cipondok saja, saya sangat bersyukur desa saya terpilih jadi Desa Berdaya Rumah Zakat.” Tuturnya.
Newsroom/Kuna
Kuningan
[:en]KUNINGAN. Saturday (15/09), Bank Trash is one of the Senyum Lestari Program from Rumah Zakat that applied in Berdaya Cipondok Village, Cibingbin, Kuningan.
According to Mayasyaroh, Empowered Village Facilitator of Rumah Zakat, The existence of Bank Trash is initially considered a strange thing. If it used to be the custom of the community in this village if it has enough waste to be exchanged for cooking oil, or salt to waste collector. but now the waste can be saved and can make money.
After two years running, finally, people realize the importance of the existence of waste bank, Mrs. Sarni (61 yrs) “Before there was a waste bank I used to exchange waste junk with cooking oil to a trash collector, but after a waste bank I junk waste here, I can stall my capital, ”
Bank Sampah Mandiri, located in Kampung Sidaharja precisely Dusun I, RT 04 / RW 01, Cipondok-Cibingbin Village. The saving mechanism in this Garbage Bank, the member directs the merchant’s waste directly to the Trash Bank, then weigh it in and put it into a savings account, for waste, for savings members can pick it up after three months or after saving quite a lot.
According to Mrs. Kurnia (48 yrs), the daily manager of Bank Sampah “Alhamdulillah, now many people are moved to save in waste bank, the schools in Cipondok also save their waste here, even there is member from Sukaharja Village too, maybe because the new waste bank there In Cipondok alone, I am very grateful that my village was chosen to be the Rumah Zakat’s Empowered Village, “he said.
Newsroom/kuna
Kuningan[:]