MENJAGA BERAT BADAN SAAT RAMADHAN

oleh | Jul 24, 2014 | Inspirasi

berat-badan-meningkat-saat-puasa-cegah-yuk-08e992aSecara medis, shaum berfungsi untuk memberi kesempatan pada organ tubuh agar kembali bugar. Ketika shaum, sistem pencernaan kita melakukan istirahat sehingga tubuh dapat melakukan pembersihan dari racun-racun yang terkumpul dari makanan yang tidak tercerna. Selain itu, shaum pun bermanfaat untuk menurunkan kolesterol, menurunkan berat badan, menurunkan tekanan darah tinggi, dan mencegah gangguan lainnya pada tubuh. Tapi, akibat pola makan yang salah, bukannya kesehatan yang diperoleh, namun bobot badan yang kian bertambah. Bahkan, karena tidak cerdas mengatur gaya hidup, berbagai penyakit pun berdatangan. Nah, berikut ada beberapa tips untuk Anda dalam menjaga berat badan di bulan Ramadhan.

Jangan lupa makan sahur

Selain karena tubuh pun memerlukan energi untuk menjalani rutinitas seharian, dengan makan sahur, kita pun akan mendapatkan keberkahan dan pahala di dalamnya. Jangan lupakan makan sahur dengan komposisi karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral yang seimbang. Namun, bukan berarti ketika sahur kita mesti makan lebih banyak. Tetap harus dalam porsi yang tepat. Makanlah sebelum kenyang agar lebih berkah lagi. Dan, untuk menghindari rasa lapar ketika shaum, makanan yang dianjurkan adalah makanan berserat yang biasanya terdapat pada sayur dan buah. Serta, jangan lupa minum air putih yang cukup agar cairan di dalam tubuh kita tetap fit..

Jangan langsung tidur setelah sahur

Karena sahur terlalu pagi, kebanyakan masyarakat kita membiasakan tidur dulu selepas sahur hingga adzan subuh. Padahal, kebiasaan itu salah dan beresiko menyebabkan kolesterol, mengganggu metabolisme tubuh dan menyebabkan kegemukan. Agar bobot badan tidak membengkak di bulan Ramadhan, cobalah selepas sahur sambil menunggu adzan subuh kita pikan peralatan makan, membereskan rumah atau tilawah Al-Qur’an..

Kurangi makanan bersantan, berlemak dan mengandung gula

Saat sahur dan berbuka shaum, kita perlu cerdas-cerdas memilih menu makanan. Agar bobot badan tidak bertambah, kurangi makanan bersantan, berlemak, dan mengandung gula, apalagi pemanis buatan. Gulai, kolak, dan minuman mengandung gula lainnya harus kita minimalisir. Apalagi jika kita konsumsi di waktu-waktu menjelang tidur. Akan semakin rawan kolesterol dan kegemukan. Hal itu karena makanan yang populer di bulan Ramadhan kebanyakan mengandung gula tambahan dengan indeks glikemik (GI) yang tinggi. Sehingga, dapat mempercepat rangsangan terhadap pengeluaran hormon insulin yang memang berfungsi mengalirkan gula dalam tubuh. Dan, makanan yang merangsang insulin akan cepat menaikkan gula darah yang akan membuat tubuh mudah kembali lemas, lapar, dan cenderung makan lebih banyak lagi. Sehingga, karena porsi makan yang kian besar, maka penumpukan lemak dalam tubuh pun kian bertambah. Untuk menghindarinya, kita bisa mengonsumsi gula alami dari buah-buahan. Seperti pada buah kurma dan air sari buah atau jus yang tidak merangsang produksi insulin dalam tubuh..

Jangan langsung makan besar selepas berbuka shaum

Selepas shaum seharian, kita kerap “balas dendam” dengan langsung melahap nasi dan lauk pauknya dengan porsi yang banyak. Padahal, kebiasaan tersebut bisa membuat lambung kita kaget dan bisa menyebabkan kantuk yang membuat kita langsung tertidur hingga lupa shalat tarawih berjamaah di masjid. Sehingga, agar hal itu tidak terjadi dan membuat timbangan berat badan kita tidak membengkak, berbukalah dengan makanan yang berserat dan mengandung gula alami dahulu, seperti jus atau buah-buahan. Namun, bukan jus atau minuman yang dingin. Karena minuman dingin saat berbuka bisa membuat asam lambung meningkat dan menyebabkan perut menjadi kembung. Kita bisa makan besar selepas tarawih atau sebelumnya dengan porsi yang tidak besar. Ingat, berhentilah makan sebelum kenyang, begitu sunnah Nabi..

Meski shaum, harus tetap berolahraga

Bulan Ramadhan bukan berarti kita libur dari aktivitas berolahraga. Menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh tetap harus dilakukan meski dalam kondisi shaum. Yang perlu kita perhatikan adalah waktu dan jenis olahraga yang kita lakukan. Selama shaum, pilihlah jenis olahraga yang tidak begitu berat dan menguras tenaga banyak. Bermain badminton di halaman rumah Anda bisa menjadi pilihan bersama keluarga. Dan, yang terpenting, berolahragalah 1-2 jam sebelum berbuka shaum agar mengurangi rasa haus dan menghindari dehidrasi.

Sumber: liniberita.com

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0