SEMARANG. Namanya Revo. Wajahnya tampak cemas saat memasuki ruangan Rumah Bersalin Gratiis (RBG) Semarang, Kamis (27/6). Ketegangan terlihat jelas saat menunggu dr. Bambang, Manajer RBG Semarang yang akan mengkhitannya. Dengan segenap pengalaman dan keahlian yang dimiliki, setengah jam kemudian Revo sudah tersenyum saat menerima bingkisan khitanan dari RBG.
Revo merupakan mualaf dari ICD Candisari Semarang. Secara garis keturunan ibunya, Revo merupakan keluarga muslim yang baik. Karena pernikahan beda keyakinalah, akhirnya Revo menjadi non-muslim. Setelah ayahnya meninggal, Revo mendapatkan hidayah untuk menjadi mualaf. Berkat inisiatif nenek dan dukungan dari ibu-ibu pengajian di sekitar Desa Karang Panas Kecamatan Candisari Semarang, Revo akhirnya memeluk islam. Dari pengajian ibu-ibu tersebut, Revo akhirnya dikenalkan pada Member Relationship Officer (MRO) Semarang, Joko Pamungkas. Dari perkenalan tersebut, siswa kelas 4 SD ini diajarkan syariat-syariat Islam termasuk khitan. “Saya memang belum disunat, karena tidak diajarkan bapak”, ujar Revo saat ditanya Pamungkas.
Melihat kondisi tersebut, Pamungkas berinisiatif untuk membantu Revo. Bekerjasama dengan RBG Semarang, akhirnya Revo berhasil dikhitan. “Terimakasih Rumah Zakat. Saya berjanji untuk menjadi lebih baik, berbakti pada ibu dan nenek,” ujar Revo.***
Newsroom/Muhammad Zahron
Semarang
