SEMARANG. Kepala Sekolah Luar Biasa Negeri Semarang, Ciptono mengatakan, “Ada tiga tipe guru luar biasa, pertama guru super dengan karakter datang paling awal dan pulang paling akhir, kedua guru excellent yaitu guru yang menikmati pekerjaan mereka dan melakukan terbaik untuk muridnya dan ketiga guru good adalah guru yang melakukan pekerjaannya dengan baik tapi masih membatasi diri.” Ringkasan materi disampaikan oleh pemenang Persatuan Guru Republik Indonesia Award 2010 pada pelatihan guru SD Juara Semarang, diikuti beberapa mentor anak asuh (program non formal edukasi), Sabtu (29/1).
Sebelumnya,”Ia memaparkan bahwa ada 11 sifat yang harus dimiliki oleh seseorang yang ingin menjadi guru luar biasa yaitu; fleksibel, optimis, respek, cekatan, humoris, inspiratif, lembut, disiplin, responsif, bersahabat dan suka dengan dunia anak.”
Pemenang Kick Andy Heroes 2010 bidang pendidikan yang didapuk SD Juara Semarang sebagai ketua komite sekolah tersebut, berbagi pengalaman pribadinya sewaktu 30 tahun menjadi guru. Kisah yang disampaikan menginspirasi peserta pelatihan, bahkan menjadi lebih hidup dengan menfasilitasi siswa lewat kehadiran guru tamu, adanya kegiatan field trip maupun pentas kolosal kreatifitas siswa.” Semuanya ditampilan seakan lepas dari panduan kurikulum.
Pria paruh baya dengan segudang prestasi, memotivasi SD Juara untuk sebanyak mungkin menorehkan prestasi baik dari siswa maupun para gurunya. Karena dengan prestasilah sekolah akan dikenal oleh kalangan luas dan efeknya akan banyak dukungan yang datang mengalir. Seperti sekolah yang beliau pimpin saat ini, telah menjadi acuan Sekolah Luar Biasa se-Indonesia karena segudang prestasi (rekor MURI dan berbagai award) yang dimiliki. Hampir setiap minggu ia keliling Indonesia untuk memberikan pelatihan dari berbagai kalangan. Pantaslah kalau ia dijuluki gurunya dunia. Semoga guru-guru Sekolah Juara terinspirasi untuk menjadi guru-guru dunia seperti Ciptono dan menjadi rujukan sekolah-sekolah yang lainnya. ***
Newsroom/Joko Kristiyanto
Semarang