
TEGAL. Sabtu (5/1). Pada bulan November 2018 lalu, fasilitator telah melakukan program penanaman tanaman holtikultura di Dusun Krandon, Desa Berdaya Dapurno. Hari demi hari berlalu tak terasa rumput di lahan yang ditanami pepaya, tomat, cabai, dan terong itu mulai tumbuh subur sehingga tanaman holtikultura itu mengalami kekalahan. Contoh nya ialah daun tanaman terong yang berlubang dan berwarna kuning, tanaman cabai yang tak kunjung tumbuh meninggi serta tanaman tomat yang kurus kalah dengan rumput yang ada di sampingnya.
Pemandangan yang jauh berbeda ketika melihat tanaman holtikultura yang ditanam di polibag yang diletakkan di pekarangan oleh warga. Terdapat beberapa warga yang berhasil membuat tanaman holtikultura yang dibagikan fasilitator pada bulan November lalu. Seperti tanaman yang dirawat oleh Mbah Saad. Tanaman ditata rapi di atas bambu yang berdiri tegak agar tidak mampu dijangkau ayam atau kambing. Selain itu Mbah Saad juga pintar memberi nutrisi untuk tanaman miliknya. Dan bisa dilihat bahwa tanaman milik Mbah Saad memang diakui paling baik oleh semua warga dusun Krandon.
Bulan November hingga awal desember memang musim tanam padi bagi petani warga dusun Krandon. Begitu pula kader Posyandu Dusun Krandon juga sibuk mengurusi garapan di sawah. Hal tersebut membuat tanaman tidak sesubur dengan tanaman yang ditanam warga di pekarangan.
Oleh karena itu, sabtu lalu kader-kader Posyandu melakukan penyiangan rumput dan penyiraman tanaman yang diberi pupuk Ponska. Pemupukan kembali akan dilakukan satu minggu kedepan.
“Semoga dengan upaya ini, tanaman akan tumbuh lebih baik dibanding sebelumnya.” ujar fasilitator Desa Berdaya Dapurno.
Newsroom
Harun/Abdullah Tsabit