[:ID]MENGGENGGAM DUNIA BERSAMA RUMAH ZAKAT[:en]HOLD THE WORLD WITH THE RUMAH ZAKAT[:]

oleh | Jul 27, 2017 | News

[:ID]WONOGIRI. Minggu (23/07), Salah satu sudut ruangan yang berada dalam kompleks TPQ Nurul Huda Ngancar kembali ramai di pagi hari. Bertepatan dengan hari Anak Nasional, beberapa remaja putri yang selama ini membantu mengelola Rumah Baca “Mentari” beramai-ramai bekerja bakti membersihkan ruangan.

Pasalnya, Rumah Baca mereka akan kedatangan penghuni baru berupa pasokan buku. Tentunya, akan menjadikan referensi bacaan itu semakin banyak.

Dirintis sejak dua tahun yang lalu oleh Nofrida, Fasilitator Desa Berdaya Rumah Zakat di Desa Ngancar. Rumah baca “Mentari” ini sudah memiliki satu kepengurusan. Tujuan awal perintisan adalah membiasakan budaya membaca, karena membaca merupakan pintu dan jendela kemajuan bangsa.

“Programnya pernah dibahas, tapi belum maksimal. Jumlah buku juga belum banyak. Kami memang belajar dari nol, mbak. Dereng saget berorganisasi dengan baik,” tutur Fita Fatimah, salah seorang pengurus yang kini duduk di kelas XII sebuah SMA.

Awalnya, rumah baca ini tidak hanya sekedar difungsikan sebagai perpustakaan saja, tetapi sekaligus pusat kegiatan positif bagi anak-anak desa Ngancar untuk mengembangkan minat dan bakat mereka. “Selama ini terkendala pendanaan dan SDM, mbak. Jadi, belum bisa direalisasikan,” tambah Fita.

Dengan keberadaan salah satu Fasilitator Desa Berdaya Rumah Zakat di desa Ngancar, Fita dan teman-teman berharap bisa memberikan nuansa dan semangat baru untuk kelangsungan Rumah Baca “Mentari”.

“Alhamdulillah, kami berterimakasih atas perhatian dan bantuan dari Rumah Zakat. Mohon didoakan juga kami bisa amanah untuk memanfaatkannya,” papar Fita.

Bukan hal mudah, namun yang tidak mudah bukan pula berarti tidak mungkin untuk dilakukan. Apalagi, sang ketua pun mulai semester ini harus melanjutkan jenjang pendidikan ke sebuah perguruan tinggi di luar kota. Regenerasi adalah sebuah keniscayaan untuk tercapainya arah dan tujuan. Rumah kita boleh di desa, namun wawasan harus mendunia lewat buku, dengan budaya literasi dan budaya membaca.

Newsroom/kuna
Wonogiri[:en]WONOGIRI. Sunday (23/07), One corner of the room that is in TPQ complex Nurul Huda Ngancar back crowded in the morning. Coinciding with National Children’s Day, some young women who have been helping to manage Rumah Baca “Mentari” work together to clean the room.

The reason, Rumah Baca they will be the arrival of new residents in the form of book supply. Of course, will make the reference reading more and more.

Pioneered since two years ago by Nofrida, Village Facilitator Berdaya Rumah Zakat in Ngancar Village. Home read “Mentari” has already had one stewardship. The initial goal of pioneering is to familiarize the culture of reading because reading is the door and window of the nation’s progress.

“The program has been discussed, but not yet maximally, the number of books is not much yet, we are learning from scratch, mbak, Dereng Saget organizes well,” said Fita Fatimah, one of the boards who now sits in class XII of SMA.

Initially, this reading house is not only functioned as a library, but also a positive activity center for Ngancar village children to develop their interests and talents. “So far, it is constrained by funding and human resources, so it can not be realized,” Fita added.

With the presence of one of the Village Facilitator of Berdaya Rumah Zakat in Ngancar village, Fita and friends hope to give new nuance and passion for the continuity of Rumah Baca “Mentari”.

“Thank God, we thank you for the attention and help from Rumah Zakat. Please pray we also can use it,” said Fita.

Not an easy thing, but that is not easy nor does it mean impossible to do. Moreover, the chairman began this semester should continue the education to a college outside the city. Regeneration is a necessity for achieving direction and purpose. Our house may be in the village, but insight must be worldwide through books, with literacy culture and reading culture.

Newsroom / kuna
Wonogiri[:]