MENGENAL SEJARAH KURBAN DALAM ISLAM

oleh | May 3, 2024 | Inspirasi

Kurban, atau yang lebih dikenal dengan istilah
“Qurban” dalam Islam, merupakan salah satu praktik ibadah yang
memiliki kedalaman makna dan sejarah yang kaya.

Dalam konteks agama Islam, kurban merujuk pada pengorbanan
hewan tertentu sebagai wujud penghormatan, pengabdian, dan ketaatan kepada
Allah Swt. Praktik ini dilakukan sebagai bagian dari ibadah yang dianjurkan,
terutama pada hari raya Iduladha.

Sejarah kurban dalam Islam memiliki akar yang dalam. Sebagian
besar merujuk pada kisah Nabi Ibrahim a.s. dan anaknya, Nabi Ismail a.s. Kisah
ini terdokumentasi dalam Al-Qur’an serta dalam kitab-kitab hadis yang menjadi
sumber hukum kedua dalam Islam setelah Al-Qur’an.

Kisah Singkat Kurban

Awal mula kurban berawal dari Allah Swt. yang hendak menguji
keimanan Nabi Ibrahim a.s. dengan perintah-Nya untuk mengorbankan putra
kesayangannya, Nabi Ismail a.s. Meskipun tentu saja Nabi Ibrahim a.s. sangat
mencintai anaknya, ia patuh dan tetap bersedia menjalankan perintah Allah Swt.

Saat Nabi Ibrahim hendak menyembelih putra tersayangnya, pada
saat yang krusial itulah Allah Swt. menggantikan Nabi Ismail a.s. dengan seekor
domba yang dipersembahkan sebagai kurban. Ini adalah ujian besar yang
menunjukkan kepatuhan dan kepercayaan penuh Nabi Ibrahim a.s. kepada Allah Swt.

Baca Juga: Bolehkah Berkurban Meski Belum Aqiqah?

Makna dalam Ibadah
Kurban

Praktik kurban dalam Islam bukanlah sekadar ritual
penyembelihan hewan kurban saja, tetapi memiliki makna yang mendalam. Di antara
makna-makna tersebut adalah:

1. Ketaatan kepada
Allah Swt.

Kurban adalah bentuk ketaatan dan penghormatan kepada Allah
Swt Praktik ini mengingatkan umat muslim untuk selalu tunduk kepada
kehendak-Nya, bahkan dalam hal-hal yang sulit sekalipun.

2. Kepedulian Sosial

Selain aspek spiritualnya, kurban juga memiliki dimensi
sosial yang penting. Daging kurban dibagi-bagikan kepada orang-orang yang
membutuhkan, termasuk fakir miskin dan kaum yang membutuhkan lainnya. Ini
menjadi ajang bagi umat Islam untuk menunjukkan kasih sayang dan solidaritas
kepada sesama.

3. Pengorbanan dan
Kesediaan Berkorban

Kisah Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. menjadi contoh
tentang pengorbanan dan kesediaan untuk berkorban demi kebaikan yang lebih
besar. Kurban mengajarkan umat Islam untuk bersedia melepaskan yang terbaik
dari harta mereka sebagai bukti cinta dan pengabdian kepada Allah Swt.

Baca Juga: Kurban untuk yang Meninggal

Pelaksanaan Kurban

Pelaksanaan kurban dilakukan pada hari raya Iduladha, yang
jatuh pada tanggal 10 Zulhijah atau di hari Tasyrik pada tanggal 11, 12, dan 13
Zulhijah. Umat Islam yang memiliki kemampuan secara harta dianjurkan untuk
menyembelih hewan kurban, seperti: domba, sapi, unta, kerbau, atau kambing,
sesuai dengan syariat agama Islam. Daging kurban kemudian dibagikan kepada yang
membutuhkan, dengan sebagian disimpan untuk pekurban.

Kurban Secara Online

Dalam beberapa tahun terakhir, kemajuan teknologi
memungkinkan umat Islam di seluruh dunia untuk berpartisipasi dalam kurban
secara online. Di mana mereka dapat
menyumbangkan kurban dalam bentuk uang kepada lembaga-lembaga amil zakat yang
kemudian akan membantu menyembelihkan hewan kurban dan mendistribusikan
dagingnya kepada yang membutuhkan.

Jadi sahabat, kurban dalam Islam bukan sekadar ritual
tradisional, tetapi merupakan wujud ketaatan, pengorbanan, dan kepedulian
sosial. Sejarahnya yang kaya dan maknanya yang mendalam mengajarkan umat Islam
untuk selalu tunduk kepada kehendak Allah Swt., bersedia berkorban untuk
kebaikan, dan mengedepankan nilai-nilai kasih sayang dan solidaritas kepada
sesama makhluk Allah Swt. Yuk berkurban bersama Rumah Zakat!

Klik di sini untuk kurban dengan program Superqurban.

Klik di sini untuk kurban dengan program Desaku Berqurban.

Klik di sini untuk kurban dengan program Qurban Global.

 

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0