Setiap muslim mengharapkan masuk ke dalam surga. Namun,
memasuki tempat yang indah dengan segudang kenikmatan ini butuh perjuangan dan
teknik khusus. Tentunya, perjuangan dan teknik khusus itu tak terlepas dari
tujuan seorang muslim untuk beribadah kepada Allah Swt. Ya, Allah Swt. memang
menciptakan manusia (dan juga jin) untuk beribadah kepada-Nya. Hal itu
sebagaimana firman Allah Swt. dalam Q.S. Az-Zariyat ayat 56 berikut ini:
“Dan Aku tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku.”
Baca Juga: 3 Masjid yang Disunahkan untuk Dikunjungi Umat Islam
Manusia (dan juga jin) beribadah kepada Allah Swt. selama
hidup di dunia. Ibadah inilah yang akan menjadi bekal utama untuk menghadapi
negeri akhirat yang penuh dengan keadilan. Mereka yang ikhlas beribadah hanya
untuk mencari keridaan Allah Swt. dan memiliki hubungan antar manusia (habluminannas) yang baik maka akan
dimasukkan ke dalam surga yang penuh dengan kenikmatan. Sementara sebaliknya, bagi
mereka yang malas beribadah dan sering menebar permusuhan kepada sesama manusia,
maka akan dimasukkan ke dalam api neraka yang menyala.
Membicarakan akhirat, khususnya surga, ada pintu-pintu surga
yang perlu kita ketahui. Pintu-pintu ini kelak akan memanggil para penghuninya.
Disebutkan dalam
hadis dari Abu Hurairah ra., bahwa Nabi Muhammad Saw. bersabda, “Siapa yang berinfak sedikit
saja untuk dua kendaraan di jalan Allah, maka dia akan dipanggil dari
pintu-pintu surga: Wahai hamba Allah ini adalah hasil kebaikanmu! Jika ia ahli
salat, maka akan dipanggil dari babus shalah (pintu salat), jika ia
ahli jihad maka akan dipanggil dari babul jihad (pintu jihad), jika ia
ahli sedekah maka akan dipanggil dari babus shadaqah (pintu sedekah), jika ia
ahli puasa maka akan dipanggil dari pintu puasa atau babur rayyan (pintu ar Rayyan)” (H.R. Bukhari no.3666, Muslim no. 1027).
Dalam penjelasan
yang disampaikan oleh Ibnu Hajar Al Asqalani dalam kitab Fathul Baari,
disebutkan pula pintu surga lainnya. Menurut Ibnu Hajar Al Asqalani, orang yang
melaksanakan rukun-rukun haji ia akan mendapatkan pintu khusus babul hajji, tanpa keraguan. Tersisa 3
pintu lagi, diantaranya babul kazhiminal
ghaizha wal ‘afina ‘anin naas (pintu menahan marah dan memaafkan manusia), diantaranya
juga babul ayman (pintu kanan) yaitu
pintu yang dimasuki orang-orang yang sempurna tawakalnya sehingga masuk surga
tanpa hisab dan tanpa azab. Adapun pintu surga lainnya bisa jadi adalah babudz dzikri (pintu dzikir). Karena
terdapat hadits riwayat Tirmidzi yang mengisyaratkan hal itu. Atau bisa jadi
adalah babul ilmi (pintu ilmu).
Baca Juga: Bersahabat di Dunia dan Akhirat
Selain itu, ada juga pintu surge untuk mereka
yang berbakti kepada orangtua atau babul
walid. Hal tersebut berdasar pada hadits sahih yang diriwayatkan oleh
Tirmidzi. Bahwa Abud Darda’ ra. mengatakan bahwa Rasulullah Saw. bersabda:
“Orang tua adalah pintu surga yang paling
tengah. Jika engkau mau menyia-nyiakannya, silakan. Atau jika engkau mau
menjaganya, silakan” (H.R. Tirmidzi). Hadits ini disahihkan oleh
Al Albani.