Allah Swt. telah menciptakan manusia dengan berbagai jenis
perbedaan. Perbedaan itu terlihat dari warna kulit, warna rambut, warna bola
mata, perbedaan bahasa, suku bangsa, dan lain sebagainya. Termasuk Allah Swt.
pun menciptakan manusia ada yang terlahir dengan fisik dan mental yang sempurna
dan ada juga yang tidak.
Mengapa Allah Swt. sengaja menciptakan perbedaan-perbedaan
tersebut pada manusia? Sesungguhnya Sahabat, Allah Swt. melakukan hal demikian
agar manusia bisa saling mengenal dan pada akhirnya bisa saling berlomba dalam
beramal saleh seperti yang terkandung dalam surah Al-Hujurat ayat 13.
Allah Swt. tidak menciptakan semua makhluk-Nya dengan asal-asalan.
Bisa jadi terlihat buruk dan berbeda di mata manusia, akan tetapi mulia dalam
pandangan Allah Swt. Sejatinya Allah Swt. tidak melihat perbedaan-perbedaan
tersebut pada diri manusia. Allah Swt. hanya menilai manusia dari segi keimanan
(hati) dan ketakwaannya (amal) semata.
“Sesungguhnya Allah
tidak melihat pada bentuk rupa dan harta kalian, akan tetapi Allah melihat
kepada hati dan amalan kalian.” (H.R. Muslim).
Baca Juga: Keutamaan Membiayai Penuntut Ilmu
Jadi, karena Allah Swt. hanya memandang dan menilai kita
dari segi hati dan amal saja, maka tidak selayaknya kita merasa paling hebat
dan paling sempurna. Apalagi jika sampai mencibir dan menghina mereka yang
Allah Swt. takdirkan sebagai kaum disabilitas.
Kaum disabilitas seharusnya kita bantu dan kita sayangi. Jangan
anggap mereka adalah beban masyarakat yang tak bisa melakukan apa-apa. Tak sedikit
diantara kaum disabilitas yang sukses dan memiliki peran penting dalam
perkembangan masyarakat di tengah kekurangannya. Tak sedikit pula yang bahkan
kiprah mereka lebih baik, pekerjaan mereka lebih rapi dan bagus dibanding
orang-orang yang secara kasat mata terlihat normal.
Sebagai seorang muslim, kita harus saling tolong-menolong
dalam kebaikan dan saling mencegah dalam perbuatan buruk, termasuk kepada
mereka yang Allah Swt. takdirkan sebagai disabilitas. Itulah salah satu tugas
sosial kita dalam bermasyarakat, sekaligus sebagai khalifah yang tak hanya
merawat dan menjaga bumi dari kerusakan.
“Tolong-menolonglah
kamu dalam kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam dosa dan
permusuhan.” (Q.S. Al-Maidah: 2).
Tak hanya itu, Allah Swt. menciptakan mereka yang kondisinya
disabilitas adalah semata untuk menguji. Apakah dengan kondisi fisik dan mental
yang seperti itu membuat mereka akan semakin sabar dan tebal keimanan serta
ketakwaannya kepada Allah Swt.?
Ujian ini tidak hanya berlaku bagi mereka yang disabilitas
saja. Namun juga ujiannya berlaku bagi keluarga terdekat mereka, masyarakat
sekitar mereka, hingga lingkup yang luas dari segi bernegara. Apakah dengan
adanya orang-orang yang berkebutuhan khusus di suatu negara tersebut
pemimpinnya bisa bijak menciptakan peraturan yang tetap adil kepada para
disabilitas? Ataukah malah menganaktirikan mereka? Hal tersebut seperti yang
disampaikan-Nya dalam surah Al-Mulk ayat 2 berikut ini:
“Yang menjadikan mati
dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik
amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
Baca Juga: Hak Hidup dalam Islam
Sahabat, sejatinya fisik yang sempurna tidak menjamin surga Allah
Swt. Begitu pun dengan mereka yang disabilitas. Sejatinya, baik yang Allah Swt.
anugerahi fisik yang sempurna atau tidak, sesungguhnya keduanya dilihat dari
amalannya. Tidak ada beda dari keduanya. Apakah kita bisa saling menghormati,
menghargai, menyayangi, serta saling membantu?
Sahabat, kaum disabilitas ini tidak sepantasnya kita
kucilkan dan anggap sesuatu yang buruk. Malah, keberadaan mereka harus kita
jadikan pelecut semangat untuk menambah amal kebaikan. Caranya seperti apa? Misalnya
membantu memenuhi kebutuhan mereka dengan menyediakan kursi roda, kruk, dan
lain sebagainya yang memang sangat diperlukan kaum disabilitas untuk menunjang
aktivitas mereka sehari-hari.
Tentu saja dengan membantu mereka, mereka pun akan merasa
terperhatikan, disayangi, dan akan menjadi amal kebajikan tersendiri bagi kita.
Oleh karena itu, Rumah Zakat
mengajak Sahabat untuk turut serta menyayangi kaum disabilitas yang kondisi
ekonominya lemah/duafa. Bantuan yang Sahabat berikan akan sangat berarti bagi
mereka. Sahabat bisa ikuti tautan ini untuk mulai berinfak bagi kaum
disabilitas yang duafa.