Dewasa ini banyak orang yang lebih takut keburukan atau
kejahatannya diviralkan di media sosial daripada takut keburukan atau
kejahatannya diketahui oleh Allah Swt.
Orang-orang yang seperti itu takut jatuh
citranya di hadapan manusia dibanding hancur citranya di hadapan Allah Swt.
Ya,
mereka itulah orang-orang yang lebih takut kepada manusia daripada kepada
Tuhan-Nya akibat rasa cintanya terhadap dunia.
Orang yang Lebih Takut
Kepada Manusia Adalah Orang yang Munafik
Fenomena semacam itu sebenarnya telah disinggung dalam
Al-Qur’an dan hadis Rasulullah saw. Termasuk ke dalam orang yang munafik jika
ia lebih takut kepada manusia daripada kepada Penciptanya.
“Tidakkah engkau
memperhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka, Tahanlah tanganmu (dari
berperang), laksanakanlah salat, dan tunaikanlah zakat! Ketika mereka
diwajibkan berperang, tiba-tiba sebagian mereka (golongan munafik) takut kepada
manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih takut (dari itu).
Mereka berkata, ‘Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami?
Mengapa tidak Engkau tunda (kewajiban berperang) kepada kami beberapa waktu
lagi?’ Katakanlah, ‘Kesenangan di dunia ini hanya sedikit dan akhirat itu lebih
baik bagi orang-orang yang bertakwa (mendapat pahala turut berperang) dan kamu
tidak akan dizalimi sedikit pun.’” (Q.S. An-Nisa’: 77).
Ayat di atas menjelaskan sekelompok orang yang takut kepada
manusia saat diajak untuk berperang di jalan Allah Swt. Bahkan, mereka
mencari-cari alasan agar bisa mangkir dari kewajibannya membela agama Allah
Swt. Padahal, di ayat tersebut Allah Swt. sudah mengingatkan bahwa kesenangan
hidup di dunia sementara saja. Hanya di akhirat saja kesenangan yang abadi.
Baca Juga: Haramnya Ghibah dan Perintah Menjaga Lisan
Bahkan, dalam surah Ali-Imran: 175 dikatakan bahwa
orang-orang yang beriman itu sebenarnya adalah mereka yang takut kepada Allah
Swt. dan bukan kepada manusia.
“Maka janganlah kalian
takut pada mereka, tetapi takutlah pada-Ku, Jika kalian benar-benar orang yang
beriman” (Q.S. Ali Imran: 175).
Di dalam surah yang lain Allah Swt. pun berfirman, “Janganlah kamu menyembah dua tuhan;
sesungguhnya Dialah Tuhan Yang Maha Esa, maka hendaklah kepada-Ku saja kamu
takut.”
Agar Hanya Takut
Kepada Allah Swt.
Setiap umat yang beriman hanya boleh takut kepada Allah Swt.
Allah Swt. adalah puncak rasa takut yang tidak terkalahkan oleh makhluk-makhluk
ciptaan-Nya yang lain. Bila seorang hamba benar-benar takut kepada-Nya, maka ia
akan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Mereka yang benar-benar takut kepada Allah Swt. tidak akan
peduli misalnya ketaatannya akan menimbulkan kebencian dari orang lain. Ia pun
tidak peduli dengan penilaian orang lain. Hal itu karena ia hanya takut kepada penilaian
Sang Maha Pencipta yang menguasai segala jagad raya beserta isinya. Ia pun
takut dengan azab-azab-Nya yang akan ditimpakan apabila ingkar pada ketaatan
dan berbuat dosa.
“Orang-orang yang
mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di
antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan
takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus)
ditakuti.” (Q.S. Al-Isra’: 57).
Agar diri terlatih menjadi pribadi yang takut hanya kepada
Allah Swt., ada beberapa ikhtiar yang bisa diperbuat, yakni:
1. Memahami ilmu agama (khususnya tentang
tauhid) sebenar-benarnya
Dengan mempelajari ilmu agama, maka
keimanan seseorang kepada Rabb-Nya akan bertambah. Jadi, jangan malas mencari
ilmu agama.
2. Pahami isi Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah pedoman sekaligus petunjuk
bagi umat manusia. Agar semakin mengenal dan takut kepada Allah Swt., maka
pelajarilah isi Al-Qur’an. Baca ayatnya, terjemahannya, dan tafsirnya, lalu
tadaburilah.
Baca Juga: Menjaga Pandangan Merupakan Ciri Muslim yang Baik
3. Pelajari Sirah Nabi Muhammad saw.
Rasulullah saw. adalah sebaik-baik contoh
bagi umat manusia. Ia pun juga sebaik-baik sosok yang paling takut kepada Allah
Swt. Dengan mempelajari kisah hidup Rasulullah saw., maka kita akan memiliki role model dalam menjalani kehidupan
ini.
4. Pelajari Kisah Hidup Para Sahabat Nabi dan
Orang-Orang Saleh
Selain mempelajari kisah hidup Rasulullah
saw., bisa ditambah pula dengan mempelajari kisah hidup para sahabat Nabi dan
orang-orang yang saleh.
5. Bergaul dengan Orang-Orang yang Taat
Kepada-Nya
Memiliki lingkungan pergaulan yang positif
dan taat kepada-Nya adalah salah satu kunci seseorang bisa takut kepada
Tuhan-Nya. Pengaruh lingkungan bisa sangat besar, jadi berhati-hatilah.
Rumah Zakat merupakan lembaga amil zakat
nasional (Laznas) milik masyarakat Indonesia yang sudah dikenal banyak orang
sebagai Laznas yang amanah dan profesional. Sahabat bisa berzakat melalui Rumah
Zakat dengan mengikuti tautan ini.