Jika membaca hadits, tentu kita sangat akrab dengan nama Abu Hurairah. Ia adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits Rasulullah Saw, ia meriwayatkan hadits sebanyak 5.374 hadits.
Abu Hurairah memeluk Islam pada tahun 7 H, tahun terjadinya perang Khibar, Rasulullah sendirilah yang memberi julukan “Abu Hurairah”, ketika beliau sedang melihatnya membawa seekor kucing kecil. Julukan dari Rasulullah Saw., itu semata karena kecintaannya kepadanya.
Abu Hurairah ra., bukan tergolong dalam barisan penulis, tetapi ia adalah seorang yang terampil menghafal lagi kuat ingatan. Karena ia tak punya tanah yang akan ditanami atau perniagaan yang akan menyibukkannya, ia tidak berpisah dengan Rasul, baik dalam perjalanan maupun di kala menetap.
Begitulah ia mempermahir dirinya dan ketajaman daya ingat untuk menghafal hadits-hadits Rasulullah SAW dan pengarahannya. Sewaktu Rasul telah pulang ke Rafikul’Ala (wafat), Abu Hurairah ra, terus-menerus menyampaikan hadits-hadits, yang menyebabkan sebagian sahabatnya merasa heran sambil bertanya-tanya di dalam hati, dari mana datangnya hadits-hadits ini, kapan didengar dan diendapkannya dalam ingatan.
Abu Hurairah menjelaskan rahasia kenapa hanya ia seorang diri yang banyak mengeluarkan riwayat dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam :
– Pertama, karena ia meluangkan waktu untuk menyertai Nabi lebih banyak dari para sahabat lainnya.
– Kedua, karena ia memiliki daya ingatan yang kuat, yang telah diberi berkat oleh Rasul, hingga ia jadi semakin kuat.
– Ketiga, ia menceritakannya bukan karena ia gemar bercerita, tetapi karena keyakinan bahwa menyebarluaskan hadits-hadits ini merupakan tanggung jawabnya terhadap agama dan hidupnya. Kalau tidak dilakukannya berarti ia menyembunyikan kebaikan dan termasuk orang yang lalai yang sudah tentu akan menerima hukuman kelalaiannya.
Oleh sebab itulah ia harus memberitakan, tak ada satu pun yang bisa menghalanginya dan tak seorang pun boleh melarangnya hingga pada suatu hari Amirul Mu’minin Umar berkata: “Hendaklah kamu hentikan menyampaikan berita dari Rasulullah! Bila tidak, maka akan kukembalikan kau ke tanah Daus!” (yaitu tanah kaum dan keluarganya).
Tetapi larangan ini tidak mengandung suatu tuduhan bagi Abu Hurairah radhiyallahu anhu, hanyalah sebagai pengukuhan dari suatu pandangan yang dianut oleh Umar, yaitu agar orang-orang Islam dalam jangka waktu tersebut, tidak membaca dan menghafalkan yang lain, kecuali al quran sampai ia melekat dan mantap dalam hati sanubari dan pikiran.
Sumber: bersamadakwah.com
By: M. Sholich Mubarak
If you read the hadith, of course we are very familiar with the name Abu Hurairah. He is a companion who most widely narrated the hadith of the Prophet, he narrated 5,374 hadith.
Abu Hurairah convert to Islam in 7 H, the year when Khibar war happened, the Prophet himself who gave the nickname “Abu Hurayrah”, when he see him carrying a little cat. The nickname of the Prophet is only because of his love for her.
Abu Hurairah R.A not classified in the ranks of the writer, but he is a skilled in memorizing and has powerful memory. Because he had no land to be planted or commercial that will keep him busy, he did not part with the Prophet, whether in a travel or settled.
Thus he make himself expertise to memorize the hadiths of the Prophet Muhammad and his direction. When the Prophet had returned to Rafikul’Ala (dead), Abu Hurairah, constantly convey the hadiths, which causes most of his companions were astonished, wondering where the hadith comes from, when did he hear it? And when did he memorize it?
Abu Hurayrah explains the secret why only he alone who spend a lot of history of the Messenger of Allaah ‘alaihi wasallam:
– First, because he took the time to accompany the Prophet more than the other companions.
– Secondly, because he has a strong memory, which has been given the blessing by the Prophet, until he became more and more powerful.
– Third, he was told not because he likes to tell a story, but because of the belief that spreading the hadiths which he is responsible to religion and life. If it does not mean he hid kindness and including negligent person who will undoubtedly receive punishment negligence.
That is why he had to preach, no one was going to stop and no one should forbid until one day Amirul Mu’minin Umar said: “Be ye stop delivering news of the Prophet! If not, then I’ll return you to the Daus land! “( the land where his people, and his families live).
However, this prohibition does not contain a charge for Abu Hurayrah anhu, just as the affirmation of a view held by Umar, namely that Muslims in that time period, do not read and memorize the others, except the Qur’an until he sticks and steady in the hearts and minds.
Source: bersamadakwah.com