Mengajari Anak Etika Berbicara dan Menghormati Orang yang Lebih Tua

oleh | Jul 31, 2023 | Inspirasi

Berperilaku sopan dan santun merupakan ciri muslim yang baik. Tentunya adab sopan dan santun ini perlu diajarkan dan dibiasakan sedari kecil. Mengingat jika tidak diajarkan dan dibiasakan sedari kecil, maka akan sulit beretika bila nanti setelah dewasa.

Perihal etika berbicara dan menghormati orang yang usianya lebih tua ini salah satunya pernah jadi perhatian tersendiri di masa Rasulullah saw. dan khalifah Umar bin Abdul Aziz.

Di Masa Rasulullah saw.

Di masa Rasulullah saw., ada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, begini bunyinya, “Hormatilah yang lebih tua! Hormatilah yang lebih tua!”

Asal muasal hadits di atas dikarenakan seorang anak muda yang bernama Abdurrahman bin Sahl yang mulai membuka pembicaraan di hadapan Nabi saw. Kala itu, Abdurrahman bin Sahl adalah orang yang paling muda di antara kaumnya yang datang mendatangi Rasulullah saw.

Baca Juga: Zakat Harta Anak Kecil dan Orang Gila

Dari hadits di atas, dapat disimpulkan, bahwa Rasulullah saw. mengisyaratkan hendaklah orang yang lebih tua yang diberi kesempatan berbicara terlebih dahulu. Orang yang lebih muda adabnya tidak boleh membuka pembicaraan terlebih dahulu, kecuali jika diminta untuk berbicara atau kaum yang ada memilihnya sebagai juru bicara mereka.

Selain itu, yang muda boleh berbicara duluan apabila memang memiliki permintaan dan keperluan yang mendesak. Begitulah adab yang diajarkan oleh Rasulullah saw. perihal etika berbicara dan menghormati orang yang lebih tua.

Di dalam hadits yang lain, Rasul saw. pun bersabda, “Bukanlah termasuk golongan umatku orang
yang tidak menghormati orang yang lebih tua di antara kita.”

Di Masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz

Di masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz pun pernah terjadi hal yang mirip dengan kisah Rasulullah saw. di atas. Saat itu para delegasi berdatangan dari berbagai negeri untuk mengemukakan dukungan dan ucapan selamat kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang baru diangkat menjadi khalifah. Lalu, datanglah salah satunya delegasi dari tanah Hijaz.

Dari tanah Hijaz itu seorang pemuda dari bani Hasyim maju untuk berbicara kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Mengingat sang pemuda tersebut terlihat masih muda, maka Sang Khalifah pun berkata, “Biarkanlah yang maju berbicara orang yang lebih tua daripada kamu.”

Baca Juga: Penyebab Anak Tidak Mau Salat dan Solusinya

Pemuda itu lalu berkata, “Semoga Allah memperbaiki keadaanmu wahai Amirul Mukminin. Sungguh, seseorang itu dinilai hanya berdasarkan kedua anggota tubuhnya yang kecil, yaitu hati dan lisannya. Apabila Allah telah menganugerahkan kepada seorang hamba lisan yang pandai berbicara dan hati yang selalu ingat, sesungguhnya ia berhak untuk berbicara karena kelebihannya telah dikenal oleh orang yang telah mendengar khutbahnya. Wahai Amirul Mukminin, seandainya yang menjadi parameter dari suatu urusan adalah berdasarkan usia, tentulah dari kalangan umat ini ada orang yang lebih berhak menduduki kedudukanmu daripada engkau.”

Dari kata-kata pemuda itu, Sang Khalifah pun membenarkan dan mengizinkan sang pemuda untuk menyampaikan maksud delegasinya yang hendak mendukung dan mengucapkan selamat kepada Sang Khalifah. Diketahui bahwa pemuda yang berani dan menjadi juru bicara itu masih berusia sekitar 11 tahun dan merupakan keturunan dari Al-Husain bin Ali.

Pelajaran yang Bisa Dipetik

Islam adalah agama yang beretika. Rasulullah saw. pun mengajarkan anak-anak untuk menghomati orang yang lebih tua. Dan apabila misalnya diminta untuk berbicara, maka mampu bertutur kata yang santun serta sopan.

Baca Juga: Mensyukuri Anugerah Anak Perempuan

Bahkan, Rasul saw. pun mengajarkan kepada anak-anak untuk berdiri sebagai ungkapan hormat kepada orang tua. Baik dia adalah seorang ayah, ibu, kakek, atau guru. Ketika Sa’ad bin Mu’adz hendak masuk ke masjid dan telah berada di dekatnya, Nabi saw. bersabda kepada orang-orang Anshar. “Berdirilah kalian untuk menghormati pemimpin kalian atau orang yang terbaik di antara kalian.” (H.R. Bukhari dan Muslim).  

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0