[:ID]MENGABDI DI KETINGGIAN 800 METER DARI PERMUKAAN LAUT[:en]SHARING THE HAPPINESS IN THE 800 METERS OF THE SEA SURFACE[:]

oleh | Jun 14, 2017 | News

[:ID]Hari Jumat malam lalu (09/06), kantor Rumah Zakat cabang Yogyakarta tiba-tiba saja ramai oleh anak-anak muda dari berbagai wilayah di Indonesia. Mereka terlihat sangat antusias menenteng tas-tas ransel besar. Ada yang datang dari sekitaran kota Yogyakarta, ada juga yang dari Sidoarjo, Malang, Bogor, Bandung, Solo, Semarang, Aceh, Sulawesi dan Tanjung Pinang, Riau. Profesi mereka juga bermacam-macam, ada mahasiswa, guru, konsultan, analis hingga dokter.

Ya, mereka adalah peserta Rona Nusantara Spesial Ramadhan edisi Yogyakarta.
“Awalnya saya lihat postingan di instagram Rumah Zakat, dan saya tertarik ikut acara ini soalnya saya merasa acara ini sangat positif dan seru,” ungkap Imat, peserta yang berasal dari Sulawesi.

Pukul 21.00 WIB peserta meluncur menuju Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta dengan menggunakan truk BNPB. Perjalanan yang ditempuh sekitar 2 jam, jalannya memang cukup mulus tapi naik dan berkelok-kelok dengan pemandangan hutan dan kebun di kanan kiri.

Desa Jatimulyo memang berada di atas bukit, sekitar 800 meter dari permukaan laut. Udaranya dingin, membuat peserta harus merapatkan jaket. Mayoritas penduduk Jatimulyo merupakan buruh tani, buruh perkebunan dan buruh bangunan. Jarak antar rumah penduduk berjauhan, sehingga menjadi tantangan tersendiri untuk bisa berinteraksi dan menyatukan mereka dalam satu aktivitas.

Peserta mengawali kegiatan di hari pertama (10/6) dengan menggelar kegiatan bakti pendidikan di SDN 1 Sokomoyo, Desa Jatimulyo. Peserta dibagi menjadi 6 kelompok dimana setiap kelompok akan mengajar satu kelas selama 2 jam.

Ada banyak cara mengajar yang digunakan peserta Rona Nusantara, dari mulai cerita, games, perlombaan, hingga permainan boneka tangan. Terdengar tawa, teriakan riang dan kehebohan dari setiap kelas yang dimasuki peserta. Sepertinya, materi yang dibawakan menarik bagi anak-anak, dan membuat mereka sangat bersemangat. “Kakaknya seru dan lucu,” ungkap Ego Wicaksono, siswa kelas 2 SDN 1 Sokomoyo.

Selain bakti pendidikan, peserta Rona Nusantara juga mendistribusikan kornet Superqurban kepada warga Desa Jatimulyo. Salah satu penerima manfaat adalah keluarga Ibu Siti Maemunah yang anak bungsunya, Wulan, mendapat bantuan siaga gizi balita dari Rumah Zakat selama 2.5 tahun ini.

“Saat usia 2.5 tahun, Wulan mengalami gizi buruk. Berat badannya sangat kurang dari usianya. Alhamdulillah, bertemu dengan Ibu Murji dari Rumah Zakat yang memberikan bantuan berupa buah-buahan dan kornet Superqurban untuk membantu peningkatan gizi Wulan,” ungkap Ibu Siti.

Berkat perhatian yang rutin dari Rumah Zakat dengan memberikan asupan gizi, akhirnya berat badan Wulan mulai mengalami kenaikan.

“Setiap hari Wulan ditimbang berat badannya. Di bulan pertama setelah mendapatkan program siaga gizi balita, berat badannya naik 1 Kg. Dan terus mengalami makin membaik. Sekarang di usianya yang ke-5, berat badan Wulan sudah normal,” tutur Murjiati, Fasilitator Desa Berdaya Rumah Zakat untuk Kulonprogo.

Di hari Sabtu sore (10/6), peserta Rona Nusantara menggelar buka puasa bersama dan bioskop desa selepas tarawih. “Malam ini kita nonton bareng film Sang Kyai. Alhamdulillah, warga cukup antusias mengikuti kegiatan dari mulai buka puasa, shalat berjamaah, bioskop desa hingga penerbangan lampion,” tutur Samsul, Relawan Rumah Zakat.

Kegiatan buka puasa bersama dan bioskop desa merupakan salah satu cara untuk mengumpulkan warga dan berinteraksi dengan mereka. Mengingat, lokasi rumah warga saling berjauhan, sehingga sulit untuk bisa bersosialisasi dengan mereka.

Keesokan harinya (11/6), peserta Rona Nusantara membagikan paket Ramadhan berupa Bingkisan Lebaran Keluarga, Kado Lebaran Yatim dan Syiar Quran.
“Terima kasih Mas untuk kado lebarannya, semoga Allah membalas kebaikan Rumah Zakat dan donatur,” tutur Anik (11th), salah satu penerima manfaat Kado Lebaran Yatim yang telah menjadi yatim piatu sejak usia 5 tahun.

Kegiatan Rona Nusantara Spesial Ramadhan edisi Yogyakarta ditutup dengan kegiatan traveling ke Sungai Mudal yang merupakan salah satu objek wisata di Kulonprogo. “Kegiatannya seru sekali, saya merekomendasikan anak-anak muda untuk mengikuti kegiatan Rona Nusantara. Karena disini kita akan merasakan traveling yang lebih bermakna, traveling sambil berbagi,” ungkap Citra, peserta Rona Nusantara dari Bandung.

Ria Arianti[:en]Last Friday night (09/06), The Rumah Zakat’s office in Yogyakarta branch suddenly crowded by young people from various regions in Indonesia. They look very enthusiastic in carrying large duffel bags. Some come from the city of Yogyakarta, some are from Sidoarjo, Malang, Bogor, Bandung, Solo, Semarang, Aceh, Sulawesi and Tanjung Pinang, Riau. Their professions also vary, there are students, teachers, consultants, analysts to doctors.

Yes, they are participants of Rona Nusantara Special Ramadan edition of Yogyakarta. “At first I saw postings on instagram Rumah Zakat, and I am interested to join this event because I feel this event is very positive and exciting,” said Imat, a participant from Sulawesi.

At 21.00 hrs, participants drove to Jatimulyo Village, Girimulyo District, Kulonprogo Regency, Yogyakarta by using BNPB truck. The journey is about 2 hours, the road is quite smooth but up and meandering with views of the forest and gardens on the left right.

Jatimulyo village is located on the hill, about 800 meters from sea level. The air is cold, making the participants have to tight their jacket. The majority of Jatimulyo residents are farm laborers, plantation workers and construction workers. The distance between residents’ homes is far apart, making it a challenge to be able to interact and unite them in one activity.

Participants started the activity on the first day (10/6) by holding educational activity in SDN 1 Sokomoyo, Jatimulyo Village. Participants are divided into 6 groups where each group will teach one class for 2 hours.

There are many ways of teaching used by Rona Nusantara participants, ranging from stories, games, races, to hand puppet games. There was laughter, the joyful shouting and excitement of every class the participants entered. Apparently, the material brought interesting to the children, and make them very excited.

“His brother is fun and funny,” said Ego Wicaksono, a grade 2 student at SDN 1 Sokomoyo.

In addition to educational activities, Rona Nusantara participants also distribute Superqurban corned beef to Jatimulyo Village residents. One of the beneficiaries is the family of Mrs. Siti Maemunah whose youngest child, Wulan, receives a nutritious standby assistance from Zakat House for 2.5 years.

“At the age of 2.5 years, Wulan experienced malnutrition. Her weight is less than her age. Alhamdulillah, met with Mrs. Murji from Rumah Zakat who provide assistance in the form of fruits and corned beef Superqurban to help improve nutrition Wulan, “said Mrs. Siti.

Thanks to the regular attention from Rumah Zakat by providing nutritional intake, Wulan’s weight finally began to increase.
“Every day Wulan weighed. In the first month after getting the nutrition standby program of the toddler, her weight rose 1 Kg. And keep getting better. Now at the age of 5, Wulan’s weight has been normal, “said Murjiati, Village Facilitator Berdaya Rumah Zakat for Kulonprogo.

On Saturday afternoon (10/6), the participants of Rona Nusantara held a fasting together and cinema village after tarawih.
“Tonight we watch together the movie Sang Kyai. Alhamdulillah, the residents are enthusiastic to follow the activities of starting breaking fast, praying in congregation, village cinema to flight lanterns, “said Samsul, Volunteers Rumah Zakat.

Breaking the fast together and village cinema is one way to gather citizens and interact with them. Given, the location of houses residents are far apart, making it difficult to socialize with them.

The next day (11/6), the participants of Rona Nusantara distributed Ramadhan package in the form of Family Lebaran, Lebaran Orphan Gift and Shird Qur’an.
“Thank you Mas for his lebaran gift, may Allah repay the kindness of Rumah Zakat and donors,” said Anik (11th), one of the beneficiaries of Lebaran Orphan Gift that has been orphaned since the age of 5 years.

Activity Rona Nusantara Special Ramadan edition of Yogyakarta closed with traveling to the Mudal River which is one tourist attraction in Kulonprogo. “The activity is very exciting, I recommend the young people to follow the activities of Rona Nusantara. Because here we will feel a more meaningful traveling, traveling while sharing, “said Citra, participants Rona Nusantara from Bandung.

Ria Arianti[:]