[:ID]MENENGOK PERPUSTAKAAN SAMPAH DI DESA BERDAYA PAMOYANAN BOGOR[:en]GARBAGE LIBRARY IN RUMAH ZAKAT EMPOWERED VILLAGE[:]

oleh | Jan 30, 2018 | News

[:ID]BOGOR. (30/01) Kondisi Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang ada di Desa Berdaya Pamoyanan Bogor Selatan Kota Bogor sudah mulai lengkap. Berbagai macam fasilitas mulai dari buku, permainan anak, komputer hingga saung baca sudah tersedia untuk digunakan para pengunjung.

Taman bacaan yang didirikan oleh Elan Jaelani, Fasilitator Desa Berdaya Rumah Zakat ini disebut juga perpustakaan sampah, karena para pengunjung yang ingin membaca buku atau pinjam buku harus membawa sampah.

“Jadi para pengunjung harus membawa sampah untuk bisa baca buku atau pinjam buku, nanti sampahnya akan dijual dan hasilnya dugunakan untuk operasional perpustakaan,”ujar Elan.

Elan menjelaskan, berdirinya taman baca tersebut tak lepas dari keresahan yang muncul di masyarakat desa berdaya Pamoyanan akan menurunnya minat baca terutama kalangan anak-anak.

“Desa Berdaya Pamoyanan ini kan salah satu binaan Rumah Zakat. Nah, kami resah karena sampai waktu itu,belum ada taman baca,” kata  Elan Ahad (28/1).

Berangkat dari hal itu, ujar Elan, pihaknya kemudian berusaha untuk mendirikan TBM Perpustakaan Sampah dan membuat tim yang terdiri dari lima orang anak SMP & SMA untuk memaksimalkan peran TBM.

“Rumah Zakat membangunkan saung baca alhamdulillah karena lokasi TBM sebelumnya sudah sempit karena banyaknya buku dan lain-lain” tambah Elan.

Sampai saat ini, lebih dari 1.000  buku ada di TBM Perpustakaan Sampah. Jumlah tersebut diakui Elan membuat TBM Perpustakaan Sampah surplus dan mulai memberikan buku-buku ke taman baca lain yang membutuhkan.

Newsroom/ Dani Suhardi

Bogor[:en]BOGOR. (30/01) The condition of Local Library in Pamoyanan empowered village, Bogor Selatan as started complete. Various kinds of facilities ranging from books, children’s games, computers to saung already are available for use by visitors.

The reading garden that was founded by Elan Jaelani, the Facilitator of Rumah Zakat Empowered Village is also called the garbage library, because the visitors who want to read books or borrow books have to bring the garbage.

“So the visitors have to bring garbage to read books or borrow books, later the garbage will be sold and the results are used for library operations,” said Elan.

Elan explained, the establishment of local library is not separated from the unrest that appears in the community about decrease interest in reading, especially among children.

“Pamoyanan empowered village is one of Rumah Zakat assisted village, so we are disturbed because until that time, there has not been a Local Library,” said Elan Ahad (28/1).

Departing from that, said Elan, he tried to establish Local Library and made a team consisting of five children of junior high & high school to maximize the role of Local Library.

“Rumah Zakat build saung (library) Alhamdulillah because the previous location of Local Library is narrow because of the many books and others” Elan added.

To date, more than 1,000 books are available in the library. The amount is makes the Library surplus and began to deliver books to other Local Library that require the books.

Newsroom/ Dani Suhardi

Bogor[:]