[:ID]MENDENGARKAN MUSIK TERLALU KERAS BAHAYAKAN PENDENGARAN [:en]LISTENING TO MUSIC TOO LOUD DANGEROUS FOR HEARING[:]

oleh | Feb 14, 2019 | Inspirasi

[:ID]Badan Kesehatan Amerika Serikat mengungkapkan generasi millennial pecinta musik merusak pendengaran mereka dengan tidak membatasi kebisingan saat memutar audio. Sudah 466 orang di seluruh dunia mengalami kehilangan pendengaran.

Jumlahnya meningkat dari 260 juta pada 2010 dan angka itu diperkirakan hampir dua kali lipat menjadi 900 juta. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan satu dari setiap 10 orang kehilangan pendengaran pada 2050.

“Lebih dari satu miliar anak muda berisiko mengalami gangguan pendengaran hanya dengan melakukan apa yang mereka sukai, yaitu mendengarkan musik secara teratur melalui headphone,” kata Shelly Chadha dari program pencegahan tuli dan gangguan pendengaran WHO, Selasa (12/2).

WHO mendesak produsen dan regulator untuk memastikan gawai pintar dan pemutar audio lainnya memiliki perangkat lunak yang dapat memastikan orang tidak terlalu lama mendengarkan musik terlalu keras. Hal yang diusulkan adalah pengurangan volume otomatis dan pengawasan orang tua terhadap volume suara. Ketika seseorang melampaui batas suara mereka, mereka memiliki opsi perangkat akan secara otomatis mengurangi volume ke tingkat yang tidak membahayakan telinga mereka.

“Upaya kami melalui standar ini adalah benar-benar memberdayakan pengguna untuk membuat pilihan pendengaran yang tepat atau mengambil risiko mengembangkan gangguan pendengaran dan tinnitus beberapa tahun ke depan,”ujarnya.

Uni Eropa adalah satu-satunya bagian dunia yang mengamanatkan tingkat output pada perangkat audio pribadi ditetapkan ke standar 85 desibel dengan angka maksimum 100 desibel. WHO juga melihat tingkat volume di tempat-tempat seperti klub malam dan arena olahraga.

Tempat ini memiliki beberapa pedoman, tetapi meraka tidak mengimplementasikannya secara luas. “Apa yang kami kerjakan di WHO adalah mengembangkan kerangka peraturan tentang tempat-tempat yang berbeda. Bisa berupa restoran, bar, konser bahkan bisa juga kelas kebugaran yang sering memiliki tingkat suara yang sangat tinggi dan berlangsung lama,” kata Chadha.

sumber: republika.co.id

[:en]The United States Health Agency revealed millennial generation whose music lovers damaged their hearing by not limiting noise when playing audio. There are 466 people worldwide have experienced hearing loss.

 

The number increased from 260 million in 2010 and that figure is estimated to almost double to 900 million. The World Health Organization (WHO) says one in every 10 people loses hearing in 2050.

 

“More than one billion young people run the risk of hearing loss simply by doing what they like, which is listening to music regularly through headphones,” said Shelly Chadha of the WHO prevention program and hearing loss, Tuesday (12/2).

 

WHO urges producers and regulators to ensure smart devices and other audio players have software that can ensure people don’t listen to music too long. The proposed thing is automatic volume reduction and parental supervision of the volume. When someone exceeds their sound limit, they have the device option to automatically reduce the volume to a level that does not harm their ears.

 

“Our efforts through this standard are really empowering users to make the right choice of hearing or take the risk of developing hearing loss and tinnitus in the next few years,” he said.

 

The European Union is the only part of the world that mandates output levels on personal audio devices set to standard 85 decibels with a maximum number of 100 decibels. WHO also looks at volume levels in places such as nightclubs and sports arenas.

 

This place has several guidelines, but they do not implement it widely. “What we are working on at WHO is to develop a regulatory framework for different places. It can be a restaurant, bar, concert or even a fitness class that often has a very high sound level and lasts a long time, “Chadha said.[:]

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0