Umat Islam seluruh dunia sedang melaksanakan ibadah puasa
Ramadhan. Kehadirannya sangat ditunggu-tunggu karena bulan ini merupakan waktu
tepat meraih pahala sebanyak-banyaknya. Setiap pahala pada Ramadhan dilipatgandakan
oleh Allah Swt.
Ramadhan disebut-sebut sebagai bulan istimewa diantara
bulan-bulan lainnya. Kendati demikian, tak mudah bagi mereka untuk mendapatkan
kesempurnaan Ramadhan. Mereka harus sungguh-sungguh menjalankan ibadah dan memperbanyak
amal saleh lainnya.
Permulaan di awal puasa harus bagus agar perjalanan puasa
berjalan lancar. Iblis sering kali menggoda umat Islam pada awal-awal puasa.
Oleh karena itu, jangan membiarkan mereka menguasai setiap individu di awal puasa,
amal saleh itu perlombaan.
Start sangat
menentukan alur perlombaan. Start
akan menentukan di posisi mana kita finish.
Dengan start puasa yang bagus, untuk
mendapatkan keutamaan-keutamaan Ramadhan sangat terbuka seperti lailatul qadar.
Namun, apabila start dilakukan
dengan buruk, semua rencana baik di bulan Ramadhan akan berubah.
Suatu kebaikan akan melahirkan kebaikan. Kebaikan dan amal
saleh yang dilakukan pada hari pertama puasa akan berdampak pada hari kedua
hingga seterusnya. Begitu juga apabila pada hari pertama diisi dengan perbuatan
buruk maka akan memengaruhi pada hari kedua dan seterusnya.
Untuk itu, seharusnya semangat beramal saleh pada bulan
Ramadhan ditingkatkan. Jika tidak dimaksimalkan akibatnya akan gagal mendapatkan
ampunan dari Allah Swt.
Kita juga harus cerdas dalam beramal saleh. Dalam beramal
saleh diperlukan pengetahuan tentang fikih prioritas. Pasalnya, pada bulan
Ramadhan yang singkat tapi mempunyai banyak amal saleh yang dapat dikerjakan.
Oleh karena itu, diperlukan manajemen skala prioritas dalam mengerjakan amalan
tersebut.
Amalan-amalan prioritas yang harus dilaksanakan umat Islam
ketika Ramadhan antara lain mendahulukan amalan wajib. Ia mengajak agar
mengedepankan amalan hati dibandingkan yang bersifat dhohir.
Baca Juga: 7 Etika Buang Air Kecil dan Besar yang Harus Diketahui Setiap Muslim
Para ulama juga menekankan agar menanamkan keikhlasan selama
melaksanakan puasa. Ulama pun mengingatkan agar tidak meninggalkan salat ketika
berpuasa Ramadhan. Shalat posisinya di atas puasa. Orang puasa tapi tak shalat,
maka tak diterima puasanya.
Kemudian hal lainnya yang perlu mendapatkan skala prioritas
di bulan Ramadhan adalah meninggalkan segala sesuatu yang haram. Sebab, di
bulan yang penuh berkah ini seluruh ahli ibadah berlomba-lomba mendapatkan
keutamaan Ramadhan.
Selain itu, umat Islam agar memperbanyak membaca Al-Qur’n
dan tidak meninggalkan shalat Tarawih. Termasuk dianjurkan agar bersedekah dan
berinfak. Sikap tersebut telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw dengan sifat
kedermawanannya. Nabi orang paling dermawan, puncak kedermawanan Nabi ketika
Ramadhan.
Sumber: republika.co.id