[:ID]MEMBUAT “MOCAF BAKERY”[:en]MAKING “MOCAF BAKERY”[:]

oleh | Nov 1, 2018 | News

[:ID]“Dari tepung mocaf ini saya biasanya bikin kue kering dan basah, saya kreasikan saja sendiri dengan melihat resep-resep yang sudah ada,” ujar Supiyati.

Karena tepung mocaf termasuk mahal dan jarang, maka tak banyak warga desa yang mau atau bahkan mampu memanfaatkannya sebagai bahan pembuat kue. Karena itu Herman dan beberapa binaan Rumah Zakat menerima pemesanan pembuatan cake berbahan mocaf. Mereka mulai menjual cake tersebut kepada warga yang sedang membutuhkan
suguhan arisan atau berbagai macam acara dan pertemuan.

Untuk kebutuhan sehari-sehari, para binaan Rumah Zakat di Desa Sahkuda Bayu sudah sering menggunakannya sebagai bahan campuran kue. “Mocaf Bakery” adalah cita-cita panjang dari produksi tepung mocaf yang tengah digeluti kelompok tani binaan Rumah Zakat ini. Tepung mocaf ini non gluten, sehingga lebih sehat jika dibandingkan dengan tepung lainnya. Hal itulah yang semakin menambah semangat mereka untuk mewujudkan “Mocaf Bakery.”

“Mocaf Bakery” adalah cita-cita panjang dari produksi tepung mocaf yang tengah digeluti kelompok tani binaan Rumah Zakat ini. Tepung mocaf ini non gluten, sehingga lebih sehat jika dibandingkan dengan tepung lainnya. Hal itulah yang semakin menambah semangat mereka untuk mewujudkan “Mocaf Bakery.”

“Pembuatan tepung mocaf ini panjang dan memerlukan kesabaran karena melalui proses fermentasi, pengeringan hingga kemudian digiling jadi tepung. Selanjutnya kami sedang merangkak untuk membuat toko roti berbahan baku mocaf. Kami mohon doanya,” ujar Herman optimis.

Newsroom
Lailatul Istikhomah[:en]“I usually make dry and wet cakes from mocaf flour, I just create it myself by looking at the recipes that already exist,” Supiyati said.

Because mocaf flour is expensive and rare, not many villagers want or can even use it as a cake-making ingredient. Because of that Herman and a number of assisted members of Rumah Zakat received orders for making mocaf-based cakes. They began selling the cake to residents for social gathering or various kinds of events and meetings.

For daily needs, the members in Sahkuda Bayu Village have often used it as a cake mix. “Mocaf Bakery” is a long dream of mocaf flour production which is being cultivated by a farmer group assisted by the Rumah Zakat. This mocaf flour is non gluten, making it healthier compared to other flour. That is what further adds to their enthusiasm to realize “Mocaf Bakery.”

“Making this mocaf flour is long and requires patience because it is through the process of fermentation, drying and then grinding into flour. Next we were crawling to make a bakery made from mocaf. Please pray for us, “Herman said optimistically.[:]