Sahabat, dalam kehidupan sehari-hari, saling membantu adalah hal yang tak terelakkan. Hal itu karena manusia adalah makhluk sosial. Manusia dengan manusia lainnya saling bertaut dan membutuhkan. Sehingga saling tolong-menolong merupakan sebuah sunatullah.
Namun, bagaimana jika niat kita membantu orang lain didasari harapan akan bantuan yang sama di masa depan? Apakah ini dibenarkan dalam Islam? Dan apakah kita boleh berniat demikian? Untuk mendapatkan jawabannya, mari kita bahas!
Keutamaan Saling Membantu dalam Islam
Sahabat, kita tahu bahwa Islam sangat menganjurkan umatnya untuk saling tolong-menolong dalam kebaikan. Anjuran ini telah termaktub dalam firman-Nya berikut ini:
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (Q.S. Al-Maidah: 2).
Ayat tersebut menjelaskan bahwa tolong-menolong itu dalam hal kebaikan, bukan tolong-menolong dalam keburukan. Tak hanya dalam ayat Al-Qur’an, anjuran saling tolong-menolong ini ada dalam hadis Rasulullah saw. ini:
“Barang siapa yang meringankan kesulitan seorang mukmin di dunia, Allah akan meringankan kesulitannya di akhirat.” (H.R. Muslim).
Oleh karena itu, membantu sesama adalah perbuatan mulia yang mendatangkan pahala besar. Bahkan, Allah Swt. akan meringankan seseorang yang meringankan manusia di dunia. Masyallah!
Niat dalam Membantu
Dalam Islam, niat memegang peranan penting. Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya setiap amal tergantung pada niatnya.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Sehingga jika seseorang membantu dengan niat ikhlas karena Allah Swt., maka ia akan mendapatkan pahala yang berlipat. Namun, bagaimana jika niat tersebut bercampur dengan harapan akan balasan duniawi, seperti mengharapkan bantuan kembali? Apakah boleh?
Baca Juga: 5 Manfaat Zakat di Akhir Tahun
Membantu dengan Harapan Dibantu
Membantu dengan harapan akan mendapatkan bantuan di masa depan sebenarnya tidak sepenuhnya salah, selama harapan tersebut tidak menghilangkan niat utama untuk mencari rida Allah Swt. Bagaimanapun juga, manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan. Rasulullah saw. pun juga mengajarkan prinsip saling membalas kebaikan.
“Barang siapa yang berbuat baik kepadamu, maka balaslah kebaikannya.” (H.R. Abu Dawud).
Namun, alangkah baiknya jika kita menanamkan niat bahwa bantuan yang kita berikan semata-mata untuk mencari rida Allah Swt. Bukan semata mengharapkan balasan dari manusia. Bila misalnya kita mendapatkan balasan dari manusia, maka itu hanyalah tambahan (bonus) dan bukan tujuan utama. Jika misalnya kita tidak mendapatkan balasan atas kebaikan yang kita lakukan, maka yakinlah Allah Swt. yang kelak akan membalasnya.
Jadi Sahabat, membantu orang lain dengan harapan dibantu kembali sebenarnya tidaklah dilarang, selama niat utama kita tetap untuk berbuat kebaikan dan mencari rida Allah Swt. Ingatlah bahwa balasan terbaik berasal dari Allah Swt., bukan dari manusia. Semoga kita pun senantiasa diberikan kekuatan untuk saling membantu dengan hati yang ikhlas. Aamiin.
Rumah Zakat mengajak Sahabat untuk membantu saudara kita di Palestina yang hingga kini masih mengalami penindasan dan penderitaan akibat genosida yang dilancarkan pihak Israel. Sahabat bisa klik tautan ini untuk memulai aksi kebaikan untuk Palestina.