MEMBAHAS KHUTBAH DI HARI RAYA

oleh | Apr 19, 2023 | Inspirasi

Shalat Idul Fitri dan Idul Adha hukumnya sunah muakkad. Artinya,
shalat ini dianjurkan sekali untuk dikerjakan. Tua, muda, laki-laki, serta
perempuan diajurkan untuk mendirikan shalat di hari raya. Bahkan, perempuan
yang sedang haid pun diperintahkan Rasulullah Saw untuk hadir ke lapangan
tempat shalat dua rakaat hari raya ditunaikan. Hal itu agar mereka bisa ikut
berbahagia dengan hadirnya hari raya Idul Fitri atau Idul Adha. Pun, selain itu
agar mereka pun bisa mendengarkan khutbah yang disampaikan setelah shalat.

Hukum Khutbah Hari
Raya

Menyoal khutbah di hari raya, seperti yang dikutip dari buku
Fiqih Sunah karya Sayyid Sabiq, hukumnya adalah sunah. Termasuk mendengarkan
khutbahnya pun sunah. Hal tersebut berdasarkan pada hadits yang diriwayatkan
oleh Nasa’I, Abu Dawud, dan Ibnu Majah berikut ini,

Abdullah bin Sa’ib
meriwayatkan, “Aku menghadiri shalat hari raya bersama Rasulullah Saw. setelah
shalat selesai, beliau bersabda, ‘Kami akan memberikan khutbah. Barangsiapa yang
ingin mendengarnya maka duduklah dan barangsiapa yang ingin pergi, maka silakan
pergi.”

Mengawali Khutbah Hari Raya

Ketika memulai khutbah hari raya disunahkan untuk mengawalinya
dengan pujian terhadap Allah Swt. ibnul Qayyim mengatakan, “Nabi Saw. memulai semua khutbahnya dengan pujian kepada Allah. Tidak ada
sebuah hadits pun yang menyebutkan bahwa beliau memulai khutbah hari raya
dengan membaca takbir. Ibnu Majah meriwayatkan dalam Sunan-nya, dari Sa’id (muazin
Nabi Saw.) bahwa beliau bertakbir di sela-sela khutbahnya dan memperbanyak
takbir dalam khutbah hari raya. ini tidak berarti bahwa beliau memulai
khutbahnya dengan takbir.”

Terkait permulaan khutbah hari raya ini memang ada perbedaan
pendapat. Ada yang berpendapat bahwa khutbah hari raya dimulai dengan membaca
takbir. Namun ada juga yang berpendapat bahwa semuanya dimulai dengan tahmid.

Baca Juga: Adakah Azan dan Iqamat untuk Shalat Hari Raya

Dimulainya tahmid sebelum khutbah hari raya berdasarkan pada
apa yang disampaikan oleh Syaikhul Islam Taqiyuddin. Ia berpendapat bahwa Nabi
Muhammad Saw. bersabda, “Setiap perkara
penting yang tidak dimulai dengan pujian kepada Allah maka ia terputus.”

Sehingga dapat disimpulkan bahwa sunahnya Nabi Saw. memulai
khutbahnya dengan pujian (tahmid) kepada Allah Swt. Wallohu’alam bishawab.

 

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0