[:ID]MEMASUKI MASA PEMULIHAN DAN PERBAIKAN, RUMAH ZAKAT KIRIM 5 TRUK BANTUAN KE LOMBOK[:en]ENTERING RECOVERY PERIOD, RUMAH ZAKAT SENT 4 TRUCKS CONTAINS AID FOR LOMBOK[:]

oleh | Agu 28, 2018 | News

[:ID]BANDUNG. Berdasarkan SK Gubernur Nusa Tenggara Barat No. 360-686 Tahun 2018 yang menetapkan Status Transisi Darurat ke Pemulihan dan Perbaikan Darurat Akibat Bencana Alam Gempa di Pulau Lombok dan Sumbawa selama 6 (enam) bulan, terhitung sejak 26 Agustus 2018 sampai 26 Februari 2019, maka kini proses rehabilitasi dan rekonstruksi di Lombokpun dimulai. Menanggapi keputusan ini, Rumah Zakat pun mulai memetakan bantuan yang diberikan ke arah pemulihan dan perbaikan kondisi Lombok.

“Kami merancang 6 (enam) program utama dimasa rehabilitasi ini, yaitu pembangunan shelter, pendirian Sekolah Darurat, pendirian Masjid Darurat, penyediaan layanan kesehatan dan armada kesehatan, pemberian dan pendampingan modal usaha untuk warga terdampak gempa dan juga penyediaan Siaga Pangan,” jelas Crisis Center Rumah Zakat, Andri Murdianto.

Saat ini, program rehabilitasi dan rekonstruksi yang dirancang Rumah Zakat sudah mulai berjalan. “Sekolah Darurat sudah mulai beroperasi, begitupun dengan Masjid Darurat. Untuk Shelter pun sudah mulai proses pembangunan, harapannya nanti setiap keluarga memiliki tempat tinggal sementara yang layak ,” ungkap Andri.

Hari Selasa, 28 Agustus 2018 ini Rumah Zakat juga mengirimkan kembali 5 (lima) truk bantuan untuk Lombok. Bantuan yang dikirim berupa logistik dan food aid, seperti kidsware, selimut, tikar, terpal, beras dan paket Siaga Pangan.

“Semua bantuan ini berasal dari donatur dan mitra Rumah Zakat. Kebetulan, kebutuhan logistik dan pangan di Lombok saat ini memang sangat mendesak, sementara harga barang-barang tersebut di Lombok sudah sangat tinggi. Jadi, bantuan ini akan menjadi sangat bermanfaat di sana,” tutur Andri.

4 (empat) truk bantuan Rumah Zakat dilepas langsung oleh Dewan Pembina Rumah Zakat, Yayan Somantri dari kantor Rumah Zakat Perwakilan Jawa Barat di Jalan Turangga No. 33, Bandung, sementara 1 (satu) truk bantuan lainnya diberangkatkan dari kantor Rumah Zakat Yogyakarta. Truk bantuan ditargetkan sampai di Lombok pada hari Sabtu, 1 September 2018.

“Kami berharap, dengan program rehabilitasi dan bantuan yang dikirimkan dapat membantu masyarakat Lombok untuk kembali bangkit dan segera bisa menjalani kehidupannya dengan mandiri dan berdaya,” ujar Yayan.

MENGOPTIMALKAN POTENSI DESA BERDAYA UNTUK MEMBANTU LOMBOK BANGKIT

Dalam memenuhi kebutuhan logistik dan pangan masyarakat Lombok, Rumah Zakat mengoptimalkan potensi di desa-desa binaannya yang disebut Desa Berdaya. Seperti 6000 Kg beras yang dikirim ke Lombok pada hari Selasa ini (28/08), ternyata beras berasal dari para petani binaan di Desa Berdaya Selokarto yang berada di Kecamatan Pecalungan, Batang, Jawa Tengah.

“Kami membeli beras untuk dikirim ke Lombok dari kelompok petani binaan di Selokarto yang diberi nama Toko n’Deso. Tujuannya agar warga binaan semakin berdaya sekaligus agar mereka turut merasakan menjadi bagian dari orang-orang peduli akan kebangkitan masyarakat Lombok,” terang Yayan.

Newsroom
Ria Arianti / Lailatul Istikhomah[:en]BANDUNG. Based on the Decree of the Governor of West Nusa Tenggara No. 360-686 Year 2018 which sets Emergency Transition Status to Emergency Recovery and Repair Due to Earthquake Natural Disasters on Lombok and Sumbawa Islands for 6 (six) months, starting from 26 August 2018 to 26 February 2019, then the rehabilitation and reconstruction process in Lombok has begun . Responding to this decision, Rumah Zakat began mapping the assistance given to the recovery and improvement of Lombok’s condition.

 

“We designed the 6 (six) main programs during this rehabilitation period, namely the construction of shelters, the establishment of Emergency Schools, the establishment of Emergency Mosques, the provision of health services and health fleets, providing and mentoring business capital for earthquake affected people and also providing Food Aid,” explained Rumah Zakat Crisis Center, Andri Murdianto.

At present, the rehabilitation and reconstruction program designed by Rumah Zakat has begun. “Emergency schools have started operating, as well as the Emergency Mosque. For the shelter, the development process has begun, hopefully each family will have a decent temporary place to live, “said Andri.

Tuesday, August 28 2018, Rumah Zakat also sent back 5 (five) trucks of assistance to Lombok. The aid sent in the form of logistics and food aid, such as kidsware, blankets, mats, tarpaulins, rice and food aid packages.

“All of this assistance comes from donators and partners of Rumah Zakat. Incidentally, the logistics and food needs in Lombok are indeed very urgent, while the prices of these goods in Lombok are already very high. So, this assistance will be very useful there, “said Andri.

4 (four) trucks assisted by Rumah Zakat were directly released by the Board of Trustees of Rumah Zakat, Yayan Somantri from the office of the West Java Representative on Jalan Turangga No. 33, Bandung, while 1 (one) other aid truck departed from Rumah Zakat Yogyakarta office. The relief truck is targeted to arrive in Lombok on Saturday, September 1, 2018.

“We hope, with the rehabilitation program and the assistance delivered, it can help the people of Lombok to get back to their feet and immediately be able to live their lives independently and powerfully,” Yayan said.

OPTIMIZE THE POTENTIAL OF EMPOWERED VILLAGES TO HELP RISE LOMBOK

In meeting the logistics and food needs of the people of Lombok, Rumah Zakat optimizes the potential in its assisted villages called Desa Berdaya. Like 6000 Kg of rice sent to Lombok this Tuesday (08/28), it turned out that the rice came from assisted farmers in Selokarto Empowered Village in Pecalungan District, Batang, Central Java.

“We bought rice to be sent to Lombok from a group of assisted farmers in Selokarto which is named Toko n’Deso. The goal is for the fostered citizens to be empowered at the same time so that they can feel part of the people concerned about the rise of the Lombok community, “explained Yayan.

 

Newsroom

Ria Arianti / Lailatul Istikhomah[:]