Sebagai seorang muslim, kita pasti ingin sekali pergi umrah dan berhaji. Bahagia rasanya jika raga dan jiwa ini bisa berjumpa dengan Baitullah dan memperbanyak ibadah di sana. Pasti ada kerinduan yang teramat besar untuk datang ke Tanah Suci dan melakukan tawaf di Ka’bah. Apalagi haji, rukun Islam yang kelima ini merupakan ibadah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan bagi muslim yang mampu secara fisik dan finansial.
“Wahai manusia! Sungguh Allah telah mewajibkan haji atas kamu sekalian, maka kerjakanlah haji.” (H.R. Muslim).
Sahabat, meskipun ibadah umrah atau berhaji ini dianjurkan untuk muslim yang mampu secara fisik dan finansial. Namun, sebenarnya soal status mampu ini bisa diupayakan atau diikhtiarkan. Banyak kisah yang muncul di masyarakat tentang orang-orang yang mungkin secara logika tidak mampu secara finansial, akan tetapi rupanya bisa berhaji atau umrah. Begitu pun dengan fisik, ada yang sudah tua renta, tetapi ternyata kuat beribadah di tanah suci. Masyaallah!
Baca Juga: Haji, Amalan yang Utama
Begitulah, hanya Allah Azza wa Jalla-lah yang menentukan siapa saja dari hamba-hamba-Nya yang dipanggil dan berhak menjadi tamunya di Baitullah. Karena yang banyak uang pun belum tentu merasa terpanggil hatinya untuk berumrah atau berhaji. Hal tersebut banyak terjadi di masyarakat. Bisa saja orang yang tidak berpunya dan hidup sangat sederhana malah yang terpanggil hatinya untuk ke Tanah Suci. Kita tidak tahu amalan apa yang dilakukannya sehingga mengundang rahmat dan keridaan Allah Swt.
Lalu, pertanyaannya, bagaimanakah caranya agar kita pantas menjadi tamu-Nya di Baitullah?
Pertanyaan ini mungkin kadang berkecamuk di dalam pikiran kita. Kita ingin sekali pergi umrah, kita pun ingin pergi haji. Namun, semua itu hanya sebatas keinginan belaka. Belum ada aksi nyata untuk mewujudkannya. Kita belum menabung, belum menambah ilmu seputar umrah atau haji, atau bahkan belum mencari tahu seputar informasi umrah atau berhaji. Lalu, jika kita masih malas begitu bagaimana kita pantas menjadi tamu Allah Swt.?
Baca Juga: Ingin Berhaji? Yuk Ketahui Syarat Wajibnya!
Sahabat, satu hal yang perlu kita ingat, bahwa Allah Swt. akan memudahkan hamba-Nya yang memiliki niat yang lurus dan tekad yang bulat untuk beribadah di Tanah Suci. Ingat man jadda wajada. Siapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan berhasil. Dan, yakinlah bahwa Allah Swt. akan bersama dengan orang-orang yang berniat baik.
“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Q.S. Al-Ankabut: 69).
Sahabat, semoga Allah Swt. memberikan jalan bagi kita untuk memenuhi panggilan-Nya. Semoga Allah Swt-pun memanggil kita ke Tanah Suci di waktu yang tepat dan terbaik menurut perhitungan-Nya. Aamiin Yaa Rabbana.