[:ID]MEMAKNAI USIA [:en]VALUING AGE[:]

oleh | Jan 24, 2019 | Inspirasi

[:ID]Belum hilang jejak telapak kaki orang-orang yang mengantarnya ke kubur, seorang hamba (yang telah habis usianya) akan ditanya mengenai empat hal, yaitu hal usianya ke mana dihabiskannya, hal tubuhnya untuk apa digunakannya, hal ilmunya seberapa yang diamalkannya, serta hal hartanya dari mana diperolehnya dan untuk apa dibelanjakannya.” (HR Tirmidzi). Karunia Allah yang paling berharga yang diberikan kepada manusia adalah usia. Kekayaan dan kekuatan manusia tidak berarti apa-apa jika usia sudah tiada.

Menurut Ar Razi, jika hilangnya masa dipahami sebagai hilangnya modal, sedangkan modal manusia adalah usia yang dimilikinya, manusia pun selalu mengalami kerugian. Sebab, setiap saat, dari waktu ke waktu, usia yang menjadi modal utamanya terus berkurang.

Tidak diragukan lagi, jika usia itu digunakan manusia untuk bermaksiat, ia benar-benar mengalami kerugian. Bukan hanya tidak mendapatkan kompensasi apa pun dari modalnya yang hilang, namun lebih dari itu. Apa yang dilakukan dapat membahayakan dan mencelakakan dirinya.

Begitu juga jika usianya dihabiskan untuk mengerjakan perkara-perkara yang mubah, ia tetap dikatakan merugi sebab usia sebagai modalnya habis tanpa meninggalkan dan menghasilkan apa pun bagi dirinya.

Untuk itu, usia haruslah dimanfaatkan sebaik-baiknya. Suatu hari, seorang murid bertanya kepada mursyidnya, ”Apa makna usia?” Jawabannya adalah sebagaimana dinyatakan oleh Rasulullah SAW, ”Apabila hari ini amal pekerjaanmu masih sama dengan hari kemarin, berarti kamu merugi. Bila lebih jelek daripada kemarin, terkutuk namanya. Bila lebih bagus, barulah termasuk beruntung.Nah, apakah usiamu yang setiap saat berkurang telah digantikan oleh hal-hal yang lebih baik atau sebaliknya? Di situlah makna usiamu.”

Ada dua hal penting mengapa usia harus mendapat perhatian serius. Pertama, Allah SWT akan meminta pertanggungjawaban atas usia yang Allah karuniakan. Kedua, usia adalah masa yang menentukan baik buruknya manusia.

At Tirmidzi meriwayatkan bahwa ada seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, ”Siapa manusia terbaik?” Beliau bersabda, ”Manusia yang usianya panjang dan dihabiskan untuk kebaikan.” Ia bertanya lagi, ”Siapa manusia terburuk?” Beliau bersabda, ”Manusia yang usianya panjang, namun dihabiskan untuk keburukan.” Wallahu a’lam bish-shawab.

sumber : republika.co.id[:en]JAKARTA, (24/01) Rumah Zakat distributes donations from Tokopedia users to tsunami affected residents in Lampung and Banten. Donations are distributed in the form of public kitchens, trauma healing activities, to daily needs. Donations come from the Tokopedia Sunda Strait Donation platform from January 8 to 11 2019.

“In order to help more affected residents, Tokopedia’s Corporate Social Responsibility (CSR) collaborates with Rumah Zakat to channel assistance from Tokopedia users. We hope this aid package can help residents recover from the disasters that have occurred in the Sunda Strait and restart their lives, “said Siti Fauziah, Tokopedia Senior Communications Lead.

 

Donations from Tokopedia users are distributed in the form of public kitchens which produce around 900 packets of rice per day for residents of Way Muli Timur Village, South Lampung. In addition to public kitchens, donations from Tokopedia users are also channeled to emergency needs from the community, namely health services, logistics, and psychosocial assistance.

 

Health services were held on January 17, 2019 for hundreds of residents living in Kunjir Village, South Lampung. Meanwhile, the distribution of basic necessities and special needs for toddlers and women was carried out on January 19, 2019. The assistance consisting of rice, mineral water, biscuits and other emergency needs was handed over for residents of East Way Muli village.

 

“Thank you Rumah Zakat and Tokopedia for helping our citizens who were affected. Hopefully what is given can alleviate our community and Rumah Zakat and volunteers can provide assistance to completion, ”said Zamra Ghozali, Head of Way Muli Timur Village, South Lampung.

 

To restore the joy of children, Tokopedia with Rumah Zakat held a trauma healing activity in Labuan Village, Pandeglang on January 18, 2019. There were 50 children who participated in coloring and game activities from volunteers.

 

“At present they are still living in disaster centers because their homes were destroyed by the tsunami. Even so, they keep the spirit to go back to school, “said Izzatul Yazid, Volunteer of Rumah Zakat.

 

In the future, Rumah Zakat will continue to distribute assistance from Tokopedia users. Assistance will be developed by adjusting the needs of affected residents.[:]

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0