[:ID]
BEKASI. (04/04) Pak Rohman adalah salah satu member binaan Rumah Zakat Bekasi yang sudah mandiri. Kemandirian Pak Rohman dalam menjalankan usaha ternyata tak lepas dari perjuangan yang panjang. Tahun 2017 Pak Rohman dan istri memulai usaha keripik pisang ketika pabrik tahu nya bangkrut dan istrinya sedang hamil anak ketiga. Ia memulai kembali usahanya dengan menjual tahu produksi temannya, istrinya menambah usaha keripik pisang untuk membantu keuangan keluarga.
Bulan Agustus 2017, Pak Rohman dan istrinya ikut program pendampingan ekonomi dari Rumah Zakat dan mendapatkan bantuan Modal usaha, atas pendampingan wirausaha yang diberikan Rumah Zakat usaha pak Rohman semakin berkembang.
“Awalnya kami memproduksi di kontrakan ukuran 3×4 dengan jumlah produksi 5 kg per minggu, Untuk meningkatkan produksi, atas saran dari pemateri Edukasi Wirausaha, akhirnya kami pindah ke kontrakan yang lebih besar. Sejak saat itu, Alhamdulillah usaha kami semakin berkembang,” ujar pak Rohman
Saat itu, Ia mulai memberdayakan 5 orang temannya untuk berkeliling menawarkan keripiknya dengan omzet perbulan mencapai 8 juta rupiah namun kini ia bisa memberdayakan 20 orang dan memproduksi keripik pisang hingga 3 Kwintal perdua hari, produknya pun sudah masuk ke swalayan. Tak hanya itu ia kini mampu membeli mobil untuk operasional usahnya.
“Terimakasih kepada Rumah Zakat, karena telah memberikan bantuan dan mendampingi usaha kami hingga saat ini.” Ujar Pak Rohman
Pak Rohman adalah salah satu warga yang dibina Rumah Zakat, Rumah Zakat juga membina ribuan orang lainnya untuk mengembangkan UMKMnya di 1.423 Desa Berdaya di seluruh Indonesia.
Pemberdayaan wirausaha yang dilakukan Rumah Zakat ini harapannya mampu mendorong masyarakat terutama UMKM agar bisa lebih berkembang dan mandiri seperti Pak Rohman melalui bantuan dan pendampingan wirausaha yang merupakan hasil optimalisasi dana Zakat, infak dan sedekah dari para donatur.
Newsroom
Nurul Ulfa Ajidin/ Lailatul Istikhomah[:]
