SLEMAN – Marinten yang tinggal di Berbah, Sleman,
Yogyakarta mempunyai usaha produksi keripik ubi. Setiap hari dirinya belanja
ubi madu di pasar, kemudian membuat menjadi keripik dan selanjutnya dibumbui
dengan sambal pedas. omset per hari rata-rata 5kg.
Setelah keripik ubi pedas selesai dibuat, Marinten menjual
sendiri hasil produksinya dengan menitipkan ke warung-warung dan keliling ke
perkampungan.
Tidak mudah bagi Marinten dalam menjalankan usaha
keripiknya. Seringkali ia mengalami berbagai kendala seperti keterbatasan
wajan. Karena ukurannya yang tidak terlalu besar, keripik sering berjatuhan ke
lantai ketika proses membumbui.
Selain itu, waktu mengemas keripik yang akan dijual, Marinten
masih menggunakan lilin untuk merekatkan plastik kemasan sehingga ada resiko
tidak rapat kemasannya.
Rumah Zakat berinisiatif membantu bu Marinten dengan
menyalurkan dana infaq untuk bantuan modal usaha pada hari Senin, (30/10/2023).
“Terima kasih sekali kepada Rumah Zakat atas bantuan
yang diberikan kepada saya. Bantuan ini akan saya gunakan untuk membeli wajan
yang lebih besar dan untuk membeli alat pres kemasan supaya kemasan rapat. Saya
sangat bahagia sekali alhamdulillah. Semoga bapak/ ibu donatur Rumah Zakat
mendapatkan balasan yang berlimpah dari Allah SWT dan dikaruniai rizki yang
barokah.” Ungkat Marinten.
Newsroom
Agus/Amri Rusdiana