YOGYA. Perjalanan hidup manusia seringkali tak dapat disangka. Seperti halnya pengalaman hidup Mediono, seorang penjual mie ayam keliling di Mergangsan, Yogyakarta. Ketika istrinya hamil, ia bingung memikirkan biaya persalinan untuk kelahiran putrinya yang kedua. Dari hasil penjualan mie ayam yang dijajakannya hanya cukup untuk menutupi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Perkenalannya dengan Rumah Zakat berawal dari seorang teman yang memberitahukan bahwa ada sebuah lembaga sosial yang melayani persalinan gratis untuk warga kurang mampu. Bergegas, Mediono pun segera mendaftarkan istrinya untuk mendapatkan persalinan gratis. Kejadian tersebut terjadi pada tahun 2008. Namun permasalahan satu selesai, datang lagi masalah yang lainnya. Mie Ayam yang ia jajakan untuk menghidupi keluarganya kini tak lagi cukup untuk memenuhinya. Mediono pun memutuskan berhenti. setelah bermusyawarah dengan istrinya mereka akhirnya memutuskan untuk menjual nasi dan bubur yang dijajakannya untuk sarapan pagi para pembeli.
Pertengahan tahun 2009, dengan modal seadanya, Mediono memulai usahanya, seperti nasi, bubur dan sayur-mayur. Berawal dari omsetnya berkisar Rp 90000/hari, setelah hingga beberapa bulan menjadi Rp 120.000/hari. Di tahun 2010, wilayahnya masuk ke dalam wilayah pemberdayaan terpadu atau ICD. Oleh Zaenal Abidin, Member Relationship Officer (MRO) Rumah Zakat setempat, Mediono beserta keluarga terpilih menjadi salah satu binaan. Melihat kegigihannya, Zaenal pun menyarankan agar Mediono mengajukan permohonan modal usaha. Gayung pun bersambut permohonannya dikabulkan Rumah Zakat cabang Yogyakarta.
Berawal dari modal usaha yang digulirkan Rumah Zakat sebesar Rp 500.000, Mediono lantas membelanjakan uang itu untuk penambahan barang dagangannya, serta alat-alat yang ia pergunakan untuk keperluan usahanya. Dengan pembinaan intensif dari MRO, penghasilan Mediono tumbuh meningkat. “Alhamdulillah, setelah mendapatkan bantuan modal usaha dari Rumah Zakat, sekarang penghasilan kotor saya per hari mencapai Rp 450.000, yang dulunya hanya berkisar Rp 90.000, lumayan bisa untuk membiaiai keperluan sehari-hari.” jelasnya sambil bersyukur. Mediono optimis penghasilannya semakin hari akan semakin meningkat, “Saya akan terus berusaha untuk memenuhi kebutuhan warga sekitar, dengan membeli barang-barang yang sekiranya dibutuhkan. Dengan begitu Insya Allah penghasilan kami akan semakin bertambah.” pungkasnya.***
Newsroom/Muhammad Zahron
Yogya