[:ID]PAMEKASAN. Di tengah teriknya matahari yang menyengat, semangat Mbak Puji tak pernah surut sedikitpun. Dengan sepeda mini yang dipenuhi kerupuk dagangannya, ia tetap mengayuh sepeda sejauh 25 km untuk berjualan. Bersama anaknya Zafran, di sepanjang jalan Kabupaten Pamekasan perbatasan Sumenep, Mbak Puji tetap mengayuh sepeda untuk mencari nafkah.
Mbak Puji sudah ditinggalkan suaminya ketika Zafran masih dalam kandungan. Sampai saat inipun, memasuki usia 13 bulan Zafran, suami Mbak Puji tak kunjung pulang tanpa ada kabar. Dengan demikian, Puji harus berjuang sendiri untuk bertahan hidup dengan anaknya. Beruntung ada yang bersedia menawarkan bantuan kepadanya dengan memberikan tumpangan tempat tinggal di Jalan Joko Tole, Gg7 No.195 Desa Budaggan Kelurahan Baru Rambat Timur Kabupaten Pamekasan.
Selain memberikan tumpangan rumah, Puji juga mendapatkan bantuan modal usaha dari salah seorang pengusaha. Bermodalkan bantuan tersebut, ia berusaha dengan menjual kerupuk mengelilingi desa sejauh 25 km. “Saya ditolong oleh salah seorang pengusaha, dia yang membantu saya sampai melahirkan, saya tidak bisa berfikir lagi yang penting saya sudah bisa makan dan menghidupi anak saya,” jelasnya kepada relawan.
Puji menyadari, sebagai seorang yang hanya mempunyai ijazah SD, ia tidak memiliki kemampuan. Cukup dengan menjual kerupuk keliling saja, ia sangat bersyukur karena bisa mendapatkan penghasilan meskipun tak seberapa. “Ya namanya juga jualan, penghasilan gak tentu, kadang cuma bisa balik modal aja. Saya punya Zafran yang harus dibesarkan. Saya ingin menabung untuk biaya sekolah Zafran. Jadi setiap punya uang lebih saya tabungkan.” Ungkapnya sambil meneteskan air mata.
Dalam doanya dia selalu berharap, ada orang yang mau memberinya modal untuk mengembangkan usahanya. “Saya hanya bermimpi bagaimana anak saya punya tabungan untuk masa depannya, ia kalau umur saya panjang dia bisa terus bersama saya, kalau tidak, dia tidak punya siapa-siapa lagi,” tambahnya.
Relawan Rumah Zakat sangat prihatin dengan kondisi Mbak Puji yang setiap sore melewati depan rumahnya, sehingga relawan merasa ikut terpanggil untuk memberinya santunan berupa sedikit uang buat modal usaha dan bantuan kornet super qurban untuk pemenuhan gizi anaknya.
“Alhamdulillah, terima kasih Rumah Zakat dan donatur atas bantuannya. Semoga bermanfaat,” tutur Puji.
Dari kisah Mbak Puji, kita bisa belajar untuk lebih bisa mensyukuri atas apa yang sudah Allah berikan kepada kita. Masih banyak di luar sana yang kondisinya memprihatinkan dari kita.
Newsroom/Dian Ekawati
Pamekasan
[:]