MASYAALLAH! BEGINILAH KEDUDUKAN RASULULLAH PADA HARI KIAMAT

oleh | Aug 28, 2023 | Inspirasi

Sahabat, kedudukan Rasulullah saw. di Padang Mahsyar setelah
terjadinya hari kiamat sangatlah mulia. Manusia biasa tidak ada yang mampu menandingi
atau bahkan menyamai kedudukan Rasulullah saw. di hari itu. Rasulullah saw.
memiliki kemuliaan di sisi Allah Swt. yang bisa membuat iri seluruh makhluk
dari generasi awal manusia diciptakan hingga generasi akhir saat dunia
dihancurkan.

Lalu, apa sajakah kemuliaan rasulullah saw. setelah hari kiamat?
Berikut penjelasannya seperti yang telah redaksi kumpulkan dari berbagai
sumber:

1. Yang pertama dibangkitkan kembali

Setelah kiamat berakhir, maka manusia pun akan dibangkitkan
kembali dari kuburnya. Dan orang pertama yang Allah Swt. bangkitkan adalah Nabi
Muhammad saw.

Dari Abu Hurairah r.a, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Aku adalah penghulu dari seluruh anak Adam
di hari kiamat. Aku orang pertama yang dibelah kuburnya.” (H.R. Muslim).

2. Yang pertama memberikan syafaat/pertolongan

Kala itu, setelah manusia dibangkitkan kembali oleh Allah Swt., setelah
kiamat, para manusia pun dilanda ketakutan dan kebingungan. Bahkan Nabi-Nabi
lain pun merasa kebingungan dan ketakutan. Tidak ada yang mampu memberikan
syafaat/pertolongan di hari perhitungan itu kecuali syafaatnya Rasulullah saw.

Baca Juga: Makanan dan Minuman Penghuni Surga

Dilansir dari buku Ibnu Katsir yang berjudul Malapetaka dan Fitnah
Akhir Zaman, dalam hadits tentang
al-maqam
al-mahmud
(kedudukan terpuji) dikatakan bahwa saat itu Rasulullah saw. yang
menjadi orang pertama yang bersujud kepada Allah Swt., dan orang pertama yang
memberikan syafaat, serta orang pertama yang syafaatnya diterima oleh Allah
Swt. Dengan izin Allah Swt., Rasulullah saw. menjadi pemilik
syafa’at al-uzma atau syafaat yang agung.

Diungkapkan
dalam sebuah hadits, bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda, “Apakah kalian tahu apa yang dipilihkan Tuhanku malam
ini?” Para sahabat menjawab, “Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui.”
Beliau melanjutkan, “Sesungguhnya Dia memberi pilihan kepadaku antara
separuh umatku masuk surga dengan syafaat, maka aku memilih syafaat.” (H.R
Ath-Thabrani).

Rasulullah saw. pernah bersada, “Setiap Nabi mempunyai doa yang mustajab, maka setiap Nabi doanya
dikabulkan segera. Sedangkan aku menyimpan doaku untuk memberikan syafaat
kepada umatku di hari kiamat. Syafaat itu Insyaallah diperoleh umatku yang
meninggal tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun.” (H.R Muslim).

3. Yang pertama mendapat pakaian setelah Nabi
Ibrahim a.s.

Tak hanya itu, Rasulullah saw. pun adalah orang pertama yang
diberikan pakaian setelah Nabi Ibrahim a.s. Kala itu, Nabi Ibrahim a.s. akan
diberikan dua helai pakaian berwarna putih, sementara Rasulullah saw. mendapat
dua helai pakaian berwarna hijau. Perlu diketahui, bahwa saat manusia
dibangkitkan oleh Allah Swt. setelah hari kiamat, manusia dalam kondisi tak
berpakaian dan tanpa alas kaki. Mereka semua hanya mengingat diri mereka
sendiri karena rasa takutnya atas azab Allah Swt. yang bisa saja menimpa
mereka.

Baca Juga: Jaminan Rumah di Surga untuk Mereka yang Berakhlak Baik

4. Ditempatkan di sebelah kanan Arsy-Nya

Kemuliaan selanjutnya adalah Rasulullah saw. akan ditempatkan di
sisi kanan Arsy Allah Swt. Sementara Ibrahim a.s. duduk di depan Arsy-Nya.

5. Pemilik telaga Al-Kautsar

Hanya Rasulullah saw. satu-satunya manusia yang mendapatkan
keistimewaan memiliki telaga Al-Kautsar. Bahkan, Nabi dan Rasul yang lain tidak
memiliki telaga Al-Kautsar.

Rasulullah saw. bersabda, “Ketika
aku berjalan di surga, tiba-tiba aku melihat sungai yang kedua sisinya bangunan
dan permata lu’lu’ yang memiliki lubang. Aku (Rasulullah) bertanya, ‘Wahai
Jibril apa ini?’ Dia menjawab, ‘Ini adalah Al-Kautsar yang dianugerahkan
Tuhanmu kepadamu. Tanahnya atau wewangiannya dari minyak misk yang sangat
wangi.’” (H.R. Bukhari).

“Demi jiwa
Muhammad yang berada di tangan-Nya. Wadah untuk minum yang ada di telaga
Al-Kautsar banyaknya seperti jumlah bintang dan benda yang ada di langit pada
malam yang gelap gulita. Itulah gelas-gelas di surga. Barang siapa yang minum
air telaga tersebut, maka ia tidak akan merasa haus selamanya. Di telaga
tersebut ada dua saluran air yang tersambung ke Surga. Barang siapa meminum
airnya, maka ia tidak akan merasa haus. Lebarnya sama dengan panjangnya, yaitu
seukuran antara Amman dan Ailah. Airnya lebih putih dari pada susu dan rasanya
lebih manis dari pada manisnya madu.” (H.R. Muslim).

 

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
1
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0