[:ID]PEKANBARU. (30/10) Maryeti merupakan salah satu dari sekian banyak penerima manfaat bantuan ekonomi dari Rumah Zakat di Pekanbaru. Ibu tiga anak ini mengenal Rumah Zakat dari majelis taklim yang diselenggarakan Fasilitator Desa Berdaya di dekat wilayahnya. Seiring berjalannya waktu ia pun tergabung menjadi member binaan ekonomi.
“Saya awalnya kurang percaya diri saat memutuskan untuk berjualan tapi akhirnya dikasih semangat terus oleh Pak Perta (Fasilitator Desa Berdaya Rumah Zakat), jadi mau-lah mencoba usaha,” ujar Maryeti, pengusaha kerupuk nasi dari Desa Berdaya Okura, Pekanbaru.
Usahanya tergolong baru, namun kegigihannya mengelola bisnis berbuah manis. Kini produk kerupuk nasi yang dibuat Maryeti sudah bisa ditemui di banyak tempat makan. Dari hasil usahanya Maryeti bukan hanya bisa membantu ekonomi keluarga, ia juga akhirnya bisa membangun rumah.
“Setiap keuntungan yang saya peroleh saya tabungkan 5% dan 5% lagi saya masukan kotak infak. Alhamdulillah sampai sekarang saya tidak menyangka dari hasil tabungan itu saya bisa membangun rumah. Dan karena infak itu juga saya merasa usaha saya ini menjadi berkah dan berkembang,” ungkapnya.
Omset yang diterima pemilik merek “Kerupuk Nasi Anugerah” ini bisa mencapai Rp5 juta hingga Rp6 juta per bulan. Sampai saat ini permintaan kerupuknya pun semakin meningkat, karenanya Maryeti memutuskan untuk mencari orang yang bisa membantunya. Jika biasanya hanya dibantu oleh suami dan anak-anaknya, kini Maryeti sudah punya 5 orang pegawai yang semuanya ibu rumah tangga.
“Kalau saya bisa bantu ekonomi keluarga, saya juga ingin bisa bantu orang lain agar bisa bantu ekonomi keluarganya. Makanya saya ajakin tetangga yang memang mau kerja,” ujar Maryeti.
Maryeti adalah salah satu member binaan Rumah Zakat yang diberdayakan oleh dana Zakat, Infak dan Sedekah.
Newsroom/ Lailatul Istikhomah
Pekanbaru[:en]PEKANBARU. (30/10) Maryeti is one of the many beneficiaries of economic aid from Rumah Zakat in Pekanbaru. This mother of three children knew Rumah Zakat from majelis taklim held by Empowered Village Facilitator near her area. Then she decided to join to be an assisted member of the economic program.
“I initially lack confidence when deciding to sell but finally spirit continued given by Mr. Perta (Empowered Village Facilitator of Rumah Zakat), so I finally try for the business,” said Maryeti, entrepreneur of rice cracker from Okura Empowered Village, Pekanbaru.
Her business is new, but his persistence in managing business make a good result. Now Maryeti cracker products can be found in many places. Maryeti is not only able to help the family economy, she can also build a house.
“Every profit that I get, I set aside 5% for saving and 5% again for charity. Alhamdulillah until now I don’t believe myself that from the result of the savings that I can build a house. And because of that the charity that I gave, I feel my effort blessed and growing,” she said.
The turnover received by the brand owner of “Kerupuk Nasi Anugrah ” can reach Rp 5 million to Rp 6 million per month. Until now, the demand for the cracker increased, so Maryeti decided to find someone who can help, if usually only assisted by her husband and children, now Maryeti already have 5 employees who are all housewives.
“If I can help the family economy, I also want to be able to help others in order to help the family’s economy. So I ask a neighbor who is willing to work, “said Maryeti.
Maryeti is one of the assisted members of Rumah Zakat empowered by Zakat, Infak and Alms.
Newsroom/ Lailatul Istikhomah
Pekanbaru[:]