[:ID]Sebuah studi yang dilakukan di UCL menyebut bahwa mengkonsumsi cokelat hitam dapat secara positif memengaruhi suasana hati dan meredakan gejala depresi. Studi yang diterbitkan dalam jurnal Depression and Anxiety ini merupakan penelitian pertama yang memeriksa hubungan depresi sesuai dengan jenis cokelat yang dikonsumsi.
Para peneliti melihat data 13.626 orang dewasa dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Nutrisi Nasional AS. Konsumsi cokelat peserta dinilai berdasarkan skor mereka pada Kuesioner Kesehatan Pasien yang menilai gejala depresi.
Dalam studi cross-sectional, berbagai faktor lain termasuk tinggi badan, berat badan, status perkawinan, etnis, pendidikan, pendapatan rumah tangga, aktivitas fisik, merokok, dan masalah kesehatan kronis juga diperhitungkan. Parameter-parameter itu dimasukkan untuk memastikan studi hanya mengukur efek cokelat pada gejala depresi.
Setelah menyesuaikan faktor-faktor ini, ditemukan bahwa orang yang mengonsumsi cokelat hitam dalam dua periode 24 jam memiliki 70 persen kemungkinan lebih rendah mengalami gejala depresi. Kondisi ini dibandingkan dengan mereka yang tidak makan cokelat sama sekali.
Selain itu, 25 persen peserta yang makan cokelat dalam bentuk apapun dan bukan hanya cokelat hitam juga lebih kecil risiko depresi. Namun, para peneliti tidak menemukan hubungan yang signifikan antara konsumsi cokelat selain cokelat hitam dan gejala depresi yang relevan secara klinis.
“Studi ini memberikan beberapa bukti bahwa konsumsi cokelat, khususnya cokelat hitam, dapat dikaitkan dengan berkurangnya kemungkinan gejala depresi yang relevan secara klinis,” kata penulis utama penelitian Sarah Jackson dilansir Times Now News, Rabu (7/8).
Namun menurut Jackson, penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk menglarifikasi penyebab berkurangnya gejala depresi karena mengonsumsi cokelat.
“Jika hubungan sebab akibat yang menunjukkan efek perlindungan dari konsumsi cokelat pada gejala depresi harus ditetapkan, maka mekanisme biologis perlu dipahami. Guna menentukan jenis dan jumlah konsumsi cokelat sebagai upaya pencegahan dan manajemen depresi optimal,” tambah Jackson.
Cokelat secara luas dipercaya memiliki sifat penambah suasana hati. Pada dasarnya, cokelat mengandung sejumlah bahan psikoaktif yang menghasilkan perasaan euforia mirip dengan cannabinoid yang ditemukan dalam ganja. Cokelat juga mengandung phenylethylamine, sebuah neuromodulator yang diyakini penting untuk mengatur suasana hati orang.
sumber: republika.co.id[:en]A study conducted at UCL said that consuming dark chocolate can positively affect one’s mood and relieve symptoms of depression. The study, published in the journal Depression and Anxiety, is the first study to examine the relationship between depression and type of chocolate consumed.
The researchers looked at data of 13,626 adults from the US National Health and Nutrition Examination Survey. Participants’ chocolate consumption was assessed based on their scores on the Patient Health Questionnaire which examine any depression symptoms.
In a cross-sectional study, various other factors including height, weight, marital status, ethnicity, education, household income, physical activity, smoking, and problems of chronic health are also taken into account. These parameters were included to ensure the study to only measure the effect of chocolate on depressive symptoms.
After adjusting these factors, it was found that people who consumed dark chocolate in two 24-hour periods had a 70 percent lower chance of experiencing symptoms of depression. This condition is compared with those who do not eat chocolate at all.
In addition, 25 percent of participants who ate any type of chocolate and not excluding dark chocolate were also less at risk of depression. However, the researchers found no significant association between the consumption of chocolate other than dark chocolate and clinically relevant symptoms of depression.
“This study provides some evidence that chocolate consumption, especially dark chocolate, can be associated with reducing the possibility of clinically relevant symptoms of depression.” said lead author Sarah Jackson, as quoted by Times Now News, Wednesday (07/08).
But according to Jackson, further research is needed to clarify the causes of depression symptoms due to chocolate consumption.
“If a causal relationship shows the protective effect of chocolate consumption on depression symptoms must be established, then its biological mechanisms need to be understood. To determine the type and amount of chocolate consumption as an effort to prevent and manage depression effectively,” added Jackson.
Chocolate is widely believed to have mood-enhancing properties. Basically, chocolate contains a number of psychoactive ingredients that produce a feeling of euphoria similar to cannabinoids found in cannabis. Chocolate also contains phenylethylamine, a neuromodulator that is believed to be important for regulating people’s moods.
Source: republika.co.id[:]