
Rumah Zakat melalui Rumah Baca Rastra Aksara di Dusun Ngulakan, Desa Kedungumpul, Kecamatan Kandangan mencoba melakukan berbagai inovasi untuk mengurangi interaksi anak dengan smartphone miliknya.
KAB. TEMANGGUNG, RUMAH ZAKAT – Belajar melalui daring diakui mempunyai beberapa titik kelemahan. Salah satunya adalah meningkatnya ketergantungan anak-anak terhadap smartphone dan internet. Hal ini disampaikan oleh Anantiyo Widodo, fasilitator Rumah Zakat sekaligus praktisi pendidikan di Kabupaten Temanggung.
Menurut Anantiyo, anak-anak cenderung menyukai smartphone untuk bermain dan olah media sosial. Sementara penggunaan untuk belajar hanya sekedar menyelesaikan tugas dari sekolah, Kamis (30/7).
“Smartphone dan internet kadang hanya digunakan untuk mencari jawaban, bukan untuk belajar” kata Anantiyo.
Karena itu, Rumah Zakat melalui Rumah Baca Rastra Aksara di Dusun Ngulakan, Desa Kedungumpul, Kecamatan Kandangan mencoba melakukan berbagai inovasi untuk mengurangi interaksi anak dengan smartphone miliknya. Salahsatu yang dilakukan adalah dengan menyediakan ruang kreatifitas berupa majalah dinding.
Layli Lutfi Wahyuni, ketua Rumah Baca Rastra Aksara menyampaikan jika anak-anak di dusunnya sangat senang dengan kegiatan ini.
“Mereka seperti menemukan keasyikan baru,” ujar Layli.
Newsroom
Anantiyo Widodo/Rumah Zakat