[:ID]SERANG. Narsih (52 th), Seorang buruh tani yang hidup bersama suami dan ketiga anaknya ini tinggal di Kp. Seba Bangkonol RT 015/003 Desa Cikeusal, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang.
Kondisi ekonomi yang serba kekurangan membuat ibu Narsih bekerja menjadi tulang punggung keluargannya meskipun hanya menjadi buruh tani, dan memelihara kerbau milik tetangganya.
Sementara suaminya Sukia (53) yang seharusnya menjadi tulang punggung keluarga kini sudah tidak bekerja lagi sebab sejak 3 tahun lalu menderita sakit dan bahkan sekarang sudah tidak bisa berjalan dikarenakan kaki kanannya sudah tidak mampu lagi untuk menopang tubuhnya sehingga harus menggunakan tongkat untuk berdiri.
Anak pertamanya Bagus (17) hanya lulus SMP dan tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dikarenakan tidak memiliki biaya, sekarang Bagus pun hanya bekerja sebagai buruh serabutan, atau
berkerja saat ada yang mengajaknya menjadi buruh tani atau bangunan, tak jarang Ia pun mengangur.
“Sebenernya ingin bekerja dipabrik tapi harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit, padahal kita kan mencari uang tambahan,” ujar Bagus
Sementara anak keduanya sarinah (16), masih duduk di bangku SMP kelas IX. Sedangkan anaknya yang ketiga Junarsih (11) masih bersekolah kelas 2 tingkat Sekolah Dasar.
Narsih mengaku sangat senang, mendapatkan kornet Superqurban dari Rumah zakat pasalnya Nanih dan keluargannya hanya bisa memakan daging saat hari raya idul adha saja.
“Alhamdulillah saya ucapkan terima kasih telah mampir kerumah gubuk kami mudah-mudahan sore ini kami sekeluarga bisa makan enak,” ujarnya sambil tersenyum bahagia
Newsroom
Izzatul Yazid / Lailatul Istikhomah[:]