YOGYAKARTA. Hasil pemberdayaan member Rumah Zakat di wilayah Integrated Community Development (ICD) Danurejan dan wilayah ICD Mergangsan berhasil menarik minat pengunjung Festival Seni dan Budaya yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Pascasarjana UGM Yogyakarta di Gedung Purna Budaya UGM pada Selasa (10/5).
Beberapa karya seperti flanell, tas dari bahan daur ulang sampah, batik, kerajinan kulit dan cakehouse kelompok Kemangi dari hasil pemberdayaan dana Zakat, Infak, Shodaqoh dan dana sosial lainnya memiliki nilai tersendiri di mata pengunjung yang umumnya memiliki keterlibatan dengan Pascasarjana UGM.
Koordinator acara Laily Agustina R, mengatakan dengan diselenggarakannya kegiatan ini diharapkan dapat menjadi ajang bagi para mahasiswa untuk bisa mengenal lebih jauh tentang seni budaya yang ada di Indonesia. Karena selain menampilkan stand berbagai produk kerajinan, kegiatan ini juga menampilkan Maestro Tari Didik Nini Thowok yang menyuguhkan tari Topeng Walang Kekek. Juga ditampilkan berbagai kesenian daerah seperti perkusi angklung serta sejumlah tari-tarian tradisional dari beberapa daerah di Indonesia dan mahasiswa asing dari Myanmar pun terlibat dengan menyuguhkan sebuah tarian tardisional Myanmar, Wyne Chit-Chit Ang.
Tidak hanya dijadikan ajang pemasaran produk member, dalam pameran tersebut juga menarik minat salah satu pengunjung yang meminta Rumah Zakat untuk mengelola dana infak di perusahaannya. Ivha, relawan yang bertugas menjaga stand, mengungkapkan bahwa calon donatur tersebut tertarik dengan produk yang ada di stand dan bertanya tentang Rumah Zakat. Saat ditanya omzet penjualan dalam pameran yang berlangsung sehari kemarin, Ivha menjawab lumayan banget keuntungannya. “Stand-nya kan gratis, jadi bisa diakumulasikan jadi keuntngan buat member,” ujar Ivha.***
Newsroom/Muhammad Zahron
Yogyakarta