[:ID]BANTEN. (20/03) Tsunami Selat Sunda masih meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat baik secara psikis maupun material bagi para penyintas. Menyikapi hal tersebut Rumah Zakat berkolaborasi dalam kebaikan untuk membantu para penyintas bencana untuk dapat bangkit. Satu upaya yang dilakukan adalah memberikan 16 perahu untuk para nelayan di Desa Panimbang Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang, Banten.
Satu keadaan yang harus tetap dihidupkan kembali sebagai masyarakat yang tinggal di daerah pesisir. 16 perahu ini merupakan hasil penggalangan dana dari aksi Konser Komunitas Tangan Di Atas (TDA). Penggalangan dana tersebut seluruhnya dimanahkan kepada Rumah Zakat untuk dapat diimplementasikan melalui program-program peberdayaan di Rumah Zakat.
Implementasi pemberdayaan yang dijalankan ini tidak berhenti pada penyedian perahu nelayan berdaya saja, Rumah Zakat juga menginisasi pembangunan koperasi nelayan.
Lebih jauh lagi, Rumah Zakat juga memberikan konsentrasi tersendiri untuk dapat memberdayakan perempuan di daerah tersebut melalui pengoptimalisasin produk olahan laut hasil tangkapan nelayan.
Ini merupakan sebuah upaya komprehsif untuk dapat memberdayakan masyarakat pasca bencana yang dialami. Alur pemberdayaan yang dibangun memungkinkan masyarakat untuk dapat segera bangkit dan mandiri secara ekonomi. Hal ini disambut dengan antusias oleh masyarakat dan pemerintah setempat.
“Terima kasih banyak kepada TDA dan Rumah Zakat atas bantuannya sehingga dapat meringankan beban korban tsunami dan perahu yang diberikan dapat kembali membangkitkan perekonomian nelayan”, ungkap Syafri Rahmat, mewakili pemerintah setempat yang hadir dalam acara peresmian program perahu nelayan berdaya di Desa Panimbang Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang, Banten.
Kedepan Rumah Zakat akan terus melakukan pendampingan untuk pemberdayaan masyarakat di daerah ini. Komitmen ini disampaikan secara langsung oleh Ali Nurhasan, Networking Divison Head Rumah Zakat.
“Ini merupakann sebuah amanah dari donatur yang diwujudkan dalam bentuk pemberdayaan masyarakat pesisir penyintas Tsumani Selat Sunda, sehingga kami akan berusaha mendampingi secara optimal dan berkelanjutan. Dan ini sudah kami lakukan pada ketika hari H bencana dengan menurunkan Rumah Zakat Action untuk melakukan evakuasi,” ujarnya.
Senada dengan yang disampaikan oleh Rumah Zakat, Komunitas TDA juga menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan cara Komunitas TDA berkontribusi dalam usaha penanganan pasca bencana.
“Ini merupakan kontribusi dan kepedulian Komunitas TDA terhadap bencana, selain selat sunda juga bencana lombok dan palu. Amanah ini kami percayakan kepada Rumah Zakat karena sudah terbukti dalam setiap aksinya dalam bencana tidak hanya saat tanggap bencana tetapi juga saat recovery terutama pemberdayaan masyarakat dalam membangkitkan ekonomi pasca terkena bencana,” ujar Andrew Idris, mewakili komunitas TDA.
Newsroom
Choiria/ Lailatul Istikhomah[:en]BANTEN. (20/03) The Sunda Strait tsunami still leaves deep sorrow for the community both psychologically and materially for the survivors. Responding to this, Rumah Zakat collaborates in goodness to help disaster survivors rise. One attempt was made to provide 16 boats for fishermen in Panimbang Village, Panimbang Subdistrict, Pandeglang District, Banten.
One situation that must remain revived as people living in coastal areas. These 16 boats are the result of raising funds from Tangan Diatas (TDA) Community Concert action. The fundraising is entirely transferred to Rumah Zakat to be implemented through empowerment programs at Rumah Zakat.
The implementation of empowerment that is carried out does not stop at providing only empowered fishing boats, Rumah Zakat also initiates the development of fishing cooperatives.
Furthermore, Rumah Zakat also provides its own concentration to be able to empower women in the area through optimizing the production of marine processed products caught by fishermen.
This is a comprehensive effort to empower the community after the disaster experienced. The flow of empowerment that is built allows the community to be able to immediately rise up and be economically independent. This was welcomed enthusiastically by the community and the local government.
“Thank you very much to the TDA and Rumah Zakat for their assistance so that they can ease the burden of the tsunami victims and the boats that are given can revive the fishermen’s economy,” said Syafri Rahmat, representing the local government in the inauguration of the empowered fishing boat program in Panimbang Village, Panimbang District Pandeglang, Banten on Tuesday (19/03)
In the future Rumah Zakat will continue to provide assistance for community empowerment in this area. This commitment was delivered directly by Ali Nurhasan, Networking Divison Head of Rumah Zakat.
“This is a mandate from donators that is manifested in the form of empowerment of Tsunami Sunda Strait coastal communities, so that we will try to assist optimally and sustainably. And we have done this during the disaster day by lowering Volunteer to evacuate, “he said.
In line with what was conveyed by Rumah Zakat, the TDA Community also said that this activity was a way for the TDA Community to contribute in post-disaster.
“This is a contribution and concern of the TDA Community for disasters, besides the Sunda Strait and the Lombok and Hammer hamsters. We entrust this trust to Rumah Zakat because it has been proven in every action in a disaster not only during disaster response but also during recovery, especially community empowerment in raising the economy after the disaster, “said Andrew Idris, representing the TDA community.
Newsroom
Choiria / Lailatul Istikhomah[:]