KOKOM, KAMU PASTI BISA!KOKOM, YES YOU CAN DO IT!

oleh | May 13, 2015 | News

RZ LDKO CilegonJAKARTA. Komariah adalah siswi berwajah manis yang saat ini duduk di bangku kelas 5 SD Juara Jakarta Timur memiliki tekad untuk membahagiakan sang ibu. Kokom, begitu teman sekelas memanggilnya. Anak terakhir dari bapak Nasirin dan Ibu Asmaroh. Ayah Kokom bekerja sebagai buruh, sedangkan diusia senja sang ibu hanya dirumah sebagai ibu rumah tangga.

Diusianya yang ke 40 tahun, sang ibu melahirkan seorang gadis manis yang bernama Komariah. Kokom hidup dalam keadaan yang sederhana. Ketika masuk SD Juara Jakarta Timur, kokom sulit mengikuti kegiatan belajar mengajar. Kokom sulit memahami pelajaran yang diberikan. Ternyata kokom terindikasi Boder Line. Boder Line adalah kemampuan dibawah rata-rata dalam memahami materi maupun pelajaran yang diterima. Hal ini dikarenakan Kokom kekurangan Nutrisi.

Selama 4 tahun, Kokom selalu berada diperingkat terakhir di kelas. Namun di tahun ini, ada sesuatu yang mendorong kokom untuk mematahkan indikasi tentang dirinya. Kokom menampakkan kemajuaan yang sangat pesat. Dalam bidang matematika, kokom dapat menghafal perkalian dengan cepat dan tepat.

“Perkembangan kokom saat ini mulai membuahkan hasil,” ujar ibu Rahmi selaku Wali Kelas 5. Kemajuan kokom pun ditunjukkan dalam berbagai mata pelajaran. Hari ini kokom dapat membuktikan bahwa sesuatu bisa dicapai dengan usaha dan doa. Gadis yang berjuang untuk menjadi lebih baik.***

Newsroom/Agung Nuraydi
Jakarta

RZ LDKO CilegonJAKARTA. Komariah or Kokom is a fifth grade student of SD Juara Jaktim. She is a daughter of Nasirin and Asmaroh. Her father, Nasirin, works as laborer in private manufactory while her mother is a housewife.

Her family is categorized as underprivileged family since her father income is just enough to fulfill their daily needs. In addition, Kokom is indicated as borderline personality disorder child.

Borderline personality disorder (BPD) is a mental health disorder that generates significant emotional instability. This can lead to a variety of other stressful mental and behavioral problems.

It can be seen for her capability to understand the lessons taught in the class. However, this problem does not make her and her teachers despair. Since the beginning, her teachers always foster and support her development.

Now, she shows significant progress especially in mathematics. “Alhamdulillah, she can memorize multiplication quickly and precisely,” Rahmi, Kokom’s homeroom teacher, said. ***

Newsroom/Agung Nuraydi
JakartaKOKOM PASTI BISA!

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0