TANGERANG. Keripik Pisang Barokah sebuah nama usaha kecil yang dirintis oleh keluarga Siti Robingah, menjadi transmigran sampai ke Sumatera, jatuh bangun usaha hingga kini sampai berlabuh di Ciputat, Tangerang Selatan. Memulai usaha keripik pisangnya yang bisa dibilang dari nol. Berawal dari mengumpulkan rontokan pisang di pasar yang dijual murah coba diramu untuk menjadi makanan ringan yang layak dijual. Setelah beberapa kali percobaan didapatlah resep paten keripik dari pisang yang hingga kini terus dijaga kualitasnya.
Pada tahun 2012 Siti Robingah mulai menjadi member RZ, setelah mendapat bantuan modal usaha dari program pemberdayaan RZ di Ciputat. Semangatnya pun kembali dan berhasil bangkit dari keterpurukan. Setelah hampir 1 tahun mengikuti pembinaan RZ yang sebelumnya kehilangan 1 motor kini mampu melunasi 2 motor dari usaha keripik pisang-nya.
bermula dari mimpi ingin memiliki sebuah mobil pickup yang dapat mendukung dan membantu mengembangkan usahanya. Dengan catatan ia harus mampu membukukan THP minimal rata-rata diatas Rp2.000.000,-/ bulan dan memiliki tabungan minimal Rp12.000.000,- untuk DP. Saat itu THP-nya masih dibawah 2 Juta dan itu pun tidak stabil dan belum memiliki tabungan khusus.
Setelah hampir satu tahun tercetus ide itu tanpa terasa di tahun 2013, Siti Robingah akhirnya benar-benar mampu mengambil kredit mobil pickup tersebut. Bahkan kini THP Ibu Siti Robingah justru melonjak dua kali lipat, yang rencana semula cicilan mobil akan menjadi beban usaha dari keuntungan usaha keripiknya ternyata dari sampingan menyewakan mobilnya sudah mampu membayar cicilan mobil itu sendiri, tanpa mengurangi sepeser pun dari keuntungan usaha keripiknya. Setelah mobil kini target selanjutnya adalah ingin bisa membeli atau mendapatkan lahan baru untuk tempat produksi yang lebih baik dan layak yang nantinya juga dapat memberdayakan warga yang berada disekitarnya yang membutuhkan.***
Newsroom/Rio Ferdian Hudiyanto
Tangerang