KISAH SRI RUKIYATI MENGEMBANGKAN BISNIS EGGROLL

oleh | Oct 11, 2012 | News

SEMARANG. Sri Rukiyati adalah ibu dari 4 orang anak yang tinggal di wilayah Integrated Community Development (ICD) Candisari tepatnya di desa Karanganyar Legok, Kelurahan Karanganyar Gunung, Kecamatan Candisari, Semarang. Suaminya seorang tukang bangunan yang tak mempunyai penghasilan tetap.

Sejak setahun lalu Ibu Sri menjadi member binaan Rumah Zakat yang tergabung dalam Kelompok Usaha Kecil Mandiri (KUKMi) dan giat mengikuti kelas bisnis yang dilaksanakan di Balai Bina Mandiri Candisari. Di sana dia banyak belajar tentang bagaimana mengelola usaha dan bagaimana sebuah sebuah produk itu bisa laku di pasaran.

Ibu Sri mempunyai usaha pembuatan Eggroll yang sudah dijalaninya selama kurang lebih 10 tahun. Didukung dengan peralatan produksi yang masih cukup sederhana, berupa papan cetak Eggroll manual dan sebuah kompor bantuan konversi dari pemerintah Ibu Sri terus berusaha mengembangkan produknya. Namun usaha ini memang lebih ramai ketika mendekati lebaran, dimana pesanan bisa lebih dari 20 atau 25 kg Eggroll/pelanggan dan rata-rata pelanggan yang membeli Eggroll tersebut akan dijual kembali dalam kemasan yang lebih kecil. Eggroll tersebut dijual per kilogram. Dengan modal sekitar Rp35.000 untuk pembelian bahan baku, Ibu Sri bisa menghasilkan omset sebesar Rp75.000 dengan margin (keutungan) sekitar Rp30.000 sampai Rp40.000.

Berkat pendampingan usaha dari Rumah Zakat, pelan tapi pasti kini Ibu Sri sudah bisa membeli peralatan sendiri seperti kompor dan juga mixer, pihak Rumah Zakat mensupport dengan advokasi untuk mendapatkan nomor Penyuluhan/Industri Rumah Tangga (PIRT)  ke kantor Dinas Kesehatan Kota Semarang dan kini sudah memiliki sertifikatnya. Terdapat beberapa item yang juga di support oleh Rumah Zakat, seperti timbangan digital, sealer plastik kemasan dan tambahan modal khususnya saat mendekati bulan Ramadlan.

“Kami sudah setahun melakukan pendampingan kepada Ibu Sri, pada Ramadlan tahun ini produksi mencapai lebih dari 200 kg, dengan penghasilan bersih lebih dari 3 juta rupiah daripada tahun lalu yang hanya sebesar 2 juta rupiah, hal ini karena rasa dan kemasan eggroll saat ini menjadi lebih variatif daripada sebelumnya sehingga peminatnya juga bertambah,” ujar Habib Novan, Micro Business Ofiicer Rumah Zakat Cabang Semarang.

“Saya sekarang menambah varian rasa dari Eggroll ini, yaitu rasa Mangga, Pandan, Anggur, Wijen dan original, kemasannya juga dibuat lebih menarik. Semoga hal itu bisa diterima oleh pasar dan membuat order Eggrol menjadi lebih meningkat lagi,” ujar Sri penuh harapan.***

Newsroom/Habib Novan
Semarang

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0