KEDIRI. Ilsa Yogha Setiawan (25) yang biasa disapa mas Ilsa ini awal mulai mengenal Rumah Zakat sekitar 1 tahun yang lalu, ketika itu dia dan tim di event organizernya bingung mencari tempat yang tepat untuk menitipkan dana bantuan untuk korban Gunung Merapi di Jawa Tengah. Mungkin karena memang jodoh dengan Rumah Zakat cabang Kediri, akhirnya dana yang diperolehnya dari hasil ngamen di jalan tersebut dititipkan di Rumah Zakat, tepatnya tanggal 14 Nopember 2010.
Dari awal mengenal Rumah Zakat itu, akhirnya mas Ilsa berkenalan dengan salah satu amil Rumah Zakat. Sehingga dia pun mulai mengetahui program-program Rumah Zakat, salah satu programnya menggulirkan program tentang kewirausahaan. Gayung pun bersambut, awal dari hobi berwirausaha akhirya Ilsa pun tertarik dengan tawaran untuk berwirausaha. Bantuan permodalan yang ia terima untuk pertama kalinya dari Rumah Zakat sebesar Rp 300 ribu.
Dana itu digunakannya untuk memulai usaha jualan Roti Bakar Bandung. Sebenarnya jualan Roti Bakar Bandung bukan untuk pertama kalinya ia lakoni. Sudah 2 kali jualan, tetapi akhirnya bangkrut karena kesalahan manajemen. Kemudian memulai usaha lagi, diluar dugaan selama 3 minggu jualan sudah bisa balik modal. Tidak sampai disitu setelah pembinaan dari Rumah Zakat yang diikutinya selama 1 tahun, ia mendengar informasi kalau manajemen Rumah Zakat di tahun 2012 membina lebih intensif lagi bagi calon wirausahawaan. Sejumlah 16 wirausahawan untuk dijadikan pengusaha sukses. Berbekal informasi tersebut, ia tidak mau menyia-yiakan peluang itu. Hingga ia pun berburu krecek jagung hingga ke Malang untuk kemudian diolah menjadi camilan bernilai jual tinggi.
Selain itu dari Rumah Zakat Ilsa juga memperoleh bantuan Sarana Usaha Mandiri berupa Booth Portable. Hal ini tentu membantunya dalam pengembangan bisnis roti bakar Bandung dan keripik jagung yang sedang dirintisnya. Selain bantuan permodalan, ia juga mendapatkan bantuan non materi berupa pembuatan label untuk keripik jagung dan roti bakar Bandung. Bisnis Keripik Jagung miliknya kini mempunyai merek dagang “Kampoes.” Selain itu variasi yang telah dikembangkan rasa balado, peda-manis, BBQ, pizza, keju, dan ayam bakar. ***
Newsroom/Cecep Lubis Hidayatulloh
Kediri