Ibu adalah sosok pahlawan yang paling dekat dalam kehidupan
kita. Ia mengandung kita dengan kondisi lemah dan nyeri yang bertubi-tubi. Belum
saat ia melahirkan kita, nyawa adalah taruhannya. Ya, seorang ibu adalah sosok
yang paling berjasa bagi kita, anaknya.
Membicarakan ibu memang tidak akan ada habisnya. Ibu adalah
sosok inspiratif yang keberadaannya memberikan ketenteraman dalam kehidupan
kita. Di dalam kisah islami, ada cerita inspiratif tentang seorang anak yang
begitu menyayangi dan memuliakan ibunya. Siapakah anak yang luar biasa itu?
Anak itu bernama Uwais Al Qarni. Uwais merupakan seorang pemuda
yang hidup di masa Rasulullah saw., akan tetapi ia belum pernah berjumpa dengan
Rasul saw. Sehingga Uwais Al Qarni ini disebut sebagai tabi’in.
Baca Juga: Kisah Sa’ad bin Abi Waqqash dengan Sang Ibu
Uwais Al Qarni ini tinggal bersama ibunya di Yaman. Ibu
Uwais kondisinya lumpuh, cacat, dan dikenal sebagai seorang perempuan yang
menderita penyakit kulit kusta yang menular, sehingga membuat kulitnya
belang-belang.
Uwais pun memiliki penyakit kusta seperti ibunya, tetapi ia
masih bisa beraktivitas seperti biasa. Sementara itu, ada juga yang mengatakan
bahwa Uwais terkena penyakit vitiligo.
Meski kondisi ibu Uwais cacat dan lumpuh, Uwais tetap sabar,
tak meninggalkan, dan tak pernah lelah merawat ibunya.
Permintaan Sang Ibu
yang Mengejutkan
Karena rasa sayang dan cintanya kepada sang ibu, segala
permintaan sang ibu dikerjakan oleh Uwais Al Qarni. Namun, hanya satu
permintaan sang ibu yang sulit dikerjakan oleh Uwais, yaitu saat sang ibu
meminta menunaikan ibadah haji.
“Anakku, mungkin Ibu tak lama lagi akan bersamamu.
Ikhtiarkan agar ibu dapat mengerjakan haji,” pinta sang ibu kepada Uwais.
Mendengar permintaan perempuan yang disayanginya itu, Uwais lalu
termenung. Ia bingung karena perjalanan menuju Yaman menuju Mekah begitu jauh.
Sementara Uwais dan ibunya bukanlah dari keluarga yang kaya raya. Bahkan,
mereka tidak memiliki kendaraan seperti unta untuk digunakan dalam perjalanan.
Lalu, bagaimana Uwais membawa ibunya menunaikan ibadah haji?
Solusi Cemerlang yang
Tak Biasa
Setelah melalui perenungan, akhirnya Uwais menemukan
jawabannya. Dengan yakin dan mantap, Uwais akhirnya membeli seekor anak sapi. Untuk
apa gerangan? Rupanya anak sapi itu digunakan Uwais untuk melatih fisiknya.
Setiap pagi, Uwais berlatih menggendong anak sapi itu secara
bolak-balik untuk melatih kekuatan fisiknya. Orang-orang di sekitar Uwais bahkan
sempat menyangka Uwais gila. Tak sedikit juga yang menganggap Uwais orang yang
aneh. Namun, Uwais tak pernah menyerah. Ia tetap berlatih setiap hari
menggendong anak sapi agar ototnya kuat.
Baca Juga: Kisah inspiratif Khalid bin Walid
Setelah delapan bulan melalui masa latihan fisik dan musim
haji pun telah tiba, Uwais pun akhirnya memenuhi keinginan ibunya. Dengan rasa semangat
dan bakti yang besar kepada sang ibu, Uwais akhirnya memilih menggendong sang
ibu menuju Mekah dengan cara berjalan kaki.
Meskipun begitu sulit dan berat yang harus dilalui oleh
Uwais, Uwais tidak mengeluh dan tidak menyerah. Ia fokus untuk taat kepada
ibunya sebagai bukti cinta dan baktinya kepada sang ibu. Bahkan kisah Uwais ini
sangat menginspirasi bagi setiap ibu dan anak di mana pun. Bahkan, kisah ini
pun disampaikan oleh Rasulullah saw.
Doa Uwais yang
Menggetarkan
Setelah melalui perjalanan yang panjang dan melelahkan,
Uwais dan ibunya akhirnya sampai di Kota Mekah. Mereka berdua pun kemudian menunaikan
ibadah haji bersama. Begitu bahagianya ibu Uwais akhirnya bisa melihat
Baitullah. Ibu Uwais bercucuran air mata saking terharunya.
Sambil menggendong ibunya wukuf di Ka’bah, Uwais pun lalu
berdoa. Doa Uwais ini sungguh menggetarkan sampai Allah Swt. pun menurunkan
karunia kepada Uwais dan ibunya.
“Ya Allah, ampuni
semua dosa ibu,” pinta Uwais. Mendengar doa Uwais tersebut sang ibu pun bertanya-tanya.
“Lalu, bagaimana dengan dosamu?” tanya sang Ibu keheranan.
Uwais kemudian menjawab, “Dengan terampuninya dosa ibu, maka
ibu akan masuk surga. Cukuplah rida dari ibu yang akan membawaku ke dalam surga.”
Mendengar jawaban Uwais yang tulus, seketika Allah Swt. pun
memberikan karunia untuk Uwais dan ibunya. Doa tulus sepenuh hati dari Uwais
dan cinta kasih dari ibunya akhirnya membuat Uwais sembuh dari penyakit kusta.
Hingga yang tersisa hanyalah bulatan putih sebesar dua dirham di tengkuk Uwais.
Ada juga yang mengatakan bahwa bulatan putih itu berada di lengan Uwais.
Sosok Uwais yang
Diceritakan Rasulullah
Meskipun Rasulullah saw. belum pernah bertemu dengan Uwais.
Dan Uwais pun belum pernah berjumpa dengan Rasulullah saw. Ternyata, sosok Uwais
ini sempat diceritakan oleh Rasulullah saw. hingga membuat Umar bin Khaththab
dan Ali bin Abi Thalib penasaran.
Rasul saw. pernah berpesan kepada Umar bin Khaththab dan Ali
bin Abi Thalib, “Di zaman kamu nanti akan lahir seorang manusia yang
doanya sangat makbul. Kalian berdua, pergilah cari dia. Dia akan datang dari
arah Yaman, dia dibesarkan di Yaman.”
Baca Juga: Kisah Inspiratif Abu Dujanah yang Membuat Rasulullah Menangis
Di dalam sebuah hadis dikatakan bahwa Uwais Al Qarni ini
dikenal sebagai sosok manusia yang dirindukan surga karena baktinya yang tulus kepada
sang ibu.
Dalam hadits riwayat
Muslim, Umar berkata, “Aku mendengar Rasulullah bersabda, ‘Sesungguhnya
sebaik-baik tabi’in itu adalah orang yang bernama Uwais, ia memiliki orang tua,
dan padanya terdapat kusta. Suruhlah dia untuk memohonkan ampun untuk
kalian.”
Rasulullah saw. pernah
bersabda, “Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia (Uwais),
mintalah doa dan istighfarnya. Dia adalah penghuni langit, bukan orang
bumi.” (H.R. Ahmad).
Uwais yang Istimewa
Saat Uwais sedang berada di Kota Madinah, ia akhirnya bisa
menemukan rumah Nabi saw. Uwais ingin sekali berjumpa dengan Nabi saw. Akan
tetapi Uwais tidak bisa bertemu dengan Rasulullah saw. karena Rasul saw. sedang
berperang. Uwais hanya bertemu dengan Siti Aisyah r.a., istri Nabi saw..
Meski Uwais sangat ingin bertemu dengan Rasulullah saw.,
Uwais teringat ibunya yang sedang sakit di Yaman. Uwais pun bergegas kembali
pulang setelah menitipkan salam kepada Nabi saw. melalui Siti Aisyah r.a.
Setelah perang berakhir, Rasul saw. pun kembali pulang dan
bertanya kepada Aisyah r.a. barangkali ada yang mencarinya. Aisyah r.a. pun
menjelaskan bahwa ada Uwais yang mencari Rasul saw. Akan tetapi Uwais telah
pulang kembali ke Yaman untuk merawat ibunya yang sedang sakit-sakitan.
Kemudian Rasul saw. menerangkan tentang ciri-ciri Uwais Al
Qarni kepada Umar bin Khaththab dan Ali bin Abi Thalib. “Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia,
perhatikanlah ia mempunyai tanda putih di tengkuknya.”
Baca Juga: Kisah Istri Rasulullah yang Dikenal Dermawan
Rasulullah saw. juga berkata, “Suatu ketika apabila kalian
bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfarnya, karena dia adalah penghuni
langit, bukan orang bumi.”
Tak lama Nab Muhammad saw. pun wafat. Umar dan Ali pun segera
menjumpai Uwais di Yaman. Keduanya meminta didoakan oleh Uwais agar dosa-dosa
terampuni.
Sahabat, sudahkah berzakat di tahun ini? Jika belum, yuk
segera tunaikan zakatnya. Sahabat bisa menunaikan zakat melalui Rumah Zakat
dengan mengikuti tautan ini. Hitung pula zakatnya secara cepat dan praktis dengan
menggunakan Kalkulator Zakat.