CILEGON. Yosef dan Faldi Relawan Rumah Zakat melihat ada seorang nenek yang berjalan sempoyongan hampir jatuh dibahu jalan menuju terminal Seruni Cilegon. Nenek tersebut bernama Entin Prihatin (68) warga Serang tapi asli Tanjung Mekar Karawang Jawa Barat.
Menurut keterangan Yosef dan Faldi, nenek yang sekarang berdomisili di Serang ini sengaja berjalan kaki dari gubugnya di Cikulur Serang menuju terminal Seruni untuk mengemis (meminta-minta) karena butuh uang untuk membayar sewa tempat tinggal (gubug) selama 2 bulan yang belum dilunasinya. Oleh Relawan Rumah Zakat nenek yang sehari-harinya mulung barang bekas ini diantarkan ke Kantor Rumah Zakat di jalan Letjend Soeprapto No.25 G Ramanuju Cilegon, Jumat (26/4).
Entin Prihatin mengaku bahwa keputusannya untuk mengemis adalah merupakan jalan terakhir setelah usaha menjual barang bekas tidak juga mencukupi kehidupan sehari-hari padahal untuk menghemat ia rela makan 2 kali sehari terkadang 1 kali sehari. “Sebenarnya meminta-minta ini karena terpaksa, saya tidak punya uang sepeserpun sehingga dari Serang ke Cilegon berjalan kaki dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB,” katanya dengan mata yang berkaca-kaca.
Ia pun menceritakan bahwa hidupnya sebatangkara, tidak punya keluarga dan tidak punya keturunan. Kedua orangtuanya meninggal dibunuh oleh pasukan penjajah Jepang, sedangkan Entin sendiri sempat menikah tapi sudah pisah dengan suaminya sejak tahun 2000. Hidupnya hanya menunggu giliran saja, tapi semasih diberi umur ia tetap akan berusaha untuk hidup. Setelah diberi makan siang dan diberi motivasi, bada sholat Ashar Entin diantarkan oleh tim Relawan Rumah Zakat menuju gubugnya di Cikulur Serang. Setibanya disana Rumah Zakat memberikan bantuan berupa pelunasan sewa tempat selama 2 bulan, beras, kornet dan uang saku.
Lebih dari itu, menurut Finance of Branch (FoB) Rumah Zakat Mumun Munawaroh memastikan bantuan untuk Entin akan diberikan secara kontinyu. “Insya Allah, Rumah Zakat akan rutin memberikan bantuan kepada Entin tentunya semampu Rumah Zakat, karena sebenarnya kami (Rumah Zakat) tidak punya dana yang punya dana adalah para donatur yang menitipkan donasinya ke Rumah Zakat,” ungkapnya.*** Newsroom/Zaenudin Cilegon